Angka menjadi subyek yang paling menarik untuk dijadikan semacam kode alam terhadap bencana yang terjadi. Sebabnya, angka bisa memiliki interpretasi yang bermacam-macam. Bisa dihubungkan dengan apa saja melalui rumus matematika sederhana plus otak dangkal. Kelihatannya sakral!
Sebelumnya peristiwa Malaysia Airline MH-17 yang mengalami kecelakaan di perbatasan Rusia dan Ukraina pada 17-07-2014 juga menjadi sasaran Cocokologi.
"Sebanyak 295 penumpang dan awak tewas dalam kecelakaan pesawat itu. Penerbangan perdana MH-17 adalah pada tanggal 17-07-1997. Kecelakaan terjadi tepat 17 tahun sejak penerbangan perdananya."
Parahnya lagi, penulis yang dikenal sebagai Numerolog selalu mendapatkan banyak pertanyaan seputaran peristiwa-peristiwa naas ini.
"Bagaimana perspektif Numerologi terhadap jatuhnya Sriwijaya Air?"
Maksud mulut mereka ingin menanyakan korelasi angka yang bertanggung jawab atas peristiwa ini, tapi maksud hati mengharapkan adanya jin yang bisa membuat berita menjadi sensasi.
"Nenek Lu..."
Perlu diketahui bersama, meskipun Numerologi berhubungan dengan energi angka, tapi tidak semua angka itu mengartikan sesuatu. Terlebih lagi dengan kabar bencana atau kejadian yang lagi viral.
Namun, namanya juga manusia. Apa-apa selalu dicocokkan. Yang Namanya empati telah mengalahkan sensasi, meskipun itu hanya sebatas pada lingkar pertemanan di grup medsos.
Itulah mengapa susah membedakan antara cocokologi dan numerologi. Lantas bagaimana cara membedakannya?
Penulis akan memberikan sebuah peristiwa bersejarah yang menempatkan cocokologi dan numerologi dalam sebuah frekuensi yang sama, yaitu peristiwa Apollo 13.