Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gusti Nurul, Wanita yang Menolak Cinta Sultan, Perdana Menteri, dan Presiden, Atas Alasan Poligami

31 Oktober 2020   12:33 Diperbarui: 31 Oktober 2020   12:57 2001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun sekali lagi, semuanya karena sang putri ningrat menolak berpoligami.

Setelah Gusti Nurul menikahpun, Sutan Sjahrir yang tampak paling penasaran. Sjahrir pernah menyambangi rumah Gusti Nurul, dan setiap kali mereka foto bersama, pentolan Partai Sosialis Indonesia itu selalu mengambil posisi di samping Gusti Nurul. Sementara suaminya yang berjiwa besar, selalu mengalah dengan mengambil posisi yang agak jauh.

"Mas Jarso paham tentang para pria yang menaksirku, namun ia tidak cemburu" ujar Gusti Nurul.

Dirinya tidak hanya merebut hati tiga tokoh besar revolusi Indonesia. Masih banyak lagi cinta dari para bangsawan dan pejabat tinggi pemerintah yang ditolaknya. Salah satunya adalah perwira tentara Indonesia yang juga berasal dari keluarga Ningrat, yaitu Kolonel Gusti Pangeran Haryo Djatikusumo. Ia merupakan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Indonesia pertama.

"Sayangnya aku tak bisa menerima cinta mereka. Penyebabnya hanya satu aku tak mau dimadu. Itu sudah menjadi tekadku," kata Gusti Nurul dalam memoarnya.

Pernikahan yang Menghancurkan Hati Para Lelaki Berpengaruh

Rabu, 24 Maret 1954, adalah hari dimana para lelaki terpelajar dan berpengaruh di negeri ini patah hati. Mereka harus menerima kenyataan bahwa Gusti Nurul telah memilih kekasih hatinya.

Foto Pernikahan Gusti Nurul bersama Sujarso (sumber: yukepo.com)
Foto Pernikahan Gusti Nurul bersama Sujarso (sumber: yukepo.com)
Pria yang beruntung bernama Raden Mas Sujarso Surjosurarso. Ia bukanlah petinggi negeri, bukan pula bangsawan sebesar Sultan. Namun ia merupakan perwira militer lulusan Akademi Militer Kerajaan Belanda di Breda dan bertugas dalam beberapa jabatan penting pemerintah Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, Sujarso bergabung bersama TNI dan menjadi orang pertama yang menjabat Kepala Inspektorat Kavaleri Angkatan Darat, dengan pangkal Letnan Kolonel. Belakangan sang suami pernah juga menjabat sebagai atase militer di Washington, DC, Amerika Serikat.

Ada sebuah kisah menarik mengenai jodoh. Setelah usianya menganjak dewasa dan keseringan menolak cinta dari para pembesar, keluarga dan orang-orang dekatnya pun mulai gelisah. Akhirnya ibunda Gusti Nurul kemudian memintanya menjalani Tirakat Mutih, atau hanya makan nasi putih dan minum air putih selama tiga hari berturut-turut.

Meskipun berat, namun ia menjalani juga dengan doa yang khusyuk, hingga Gusti Allah memberikannya jawaban melalui mimpi. Dalam mimpinya, Gusti Nurul melihat tiga pria yang masih terhitung keluarga Mangkunegara.

Mereka adalah Kamas Saroso, Dimas Santoso, dan suaminya Sujarso. Namun kedua pria berdiri membelakanginya, hanya sang suami saja yang berdiri di tengah dengan wajah yang sangat jelas.

Wasana Kata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun