Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Penjudi Tak Bisa Berhenti? Rumah Judi Tahu Pasti

24 September 2020   09:35 Diperbarui: 24 September 2020   11:59 3758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penjudi dan rumah judi (sumber: newsbreak.com)

**

Lucunya lagi, para pemain judi yang ingin mencari alasan pembenaran, juga menimbulkan 'teori-teori absurd' mengenai bagaimana menjadi kaya dari meja judi.

Teori matematika sederhana, konsep fengshui mengenai jam baik untuk berjudi, hingga jimat keberuntungan, semuanya dilakukan untuk menjustifikasi hobi tidak sehat ini.

Pihak casino pun tidak mau kalah. Selain memercayai unsur hoki dari para dealer dan mesinnya, ahli fengshui yang terkenal sering menjadi bagian dari arsitek, hanya untuk memastikan aura casino tidak kalah dengan aura para penjudi.

Wasana Kata.

Judi adalah penyakit mental, sebagaimana fenomena disabilitas psikologi lainnya. Mereka yang terpapar kecanduan judi, sering gelap mata dengan teori perimbangan resiko dan keberhasilan yang setimpal. 

Namun demikian, meskipun anda bukanlah seorang penjudi, unsur-unsur taruhan sering menghiasi setiap keputusan sehari-hari. Baik dari sisi berbisnis, bermain saham, hingga hal-hal kecil seperti membeli produk yang belum dikenal dengan harga murah pada belanjaan bulanan.

Oleh sebab itu, manusia yang terjebak dengan nikmatnya perjudian, sebenarnya adalah rancangan alam terhadap sifat manusia itu sendiri. Keserakahan adalah kata kuncinya disini.

Mengharapkan sesuatu yang besar datang menghampiri dengan berpacu kepada istilah "high risk high gain". Cara terbaik agar terlepas dari jeratan judi, tentunya adalah dengan menghindari orang atau teman yang terlibat di sana.

Namun di antara semuanya, cara yang terbaik adalah mengurangi keserakahan dari dalam diri sendiri. Memang susah, namun mulailah dengan tidak cemburu melihat ponsel keluaran terbaru yang dimiliki kawanmu. Sanggup?

Rerefensi: 1 2 3

SalamAngka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun