Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendobrak Mitos Perselingkuhan adalah Ranah Kaum Lelaki

7 September 2020   19:41 Diperbarui: 7 September 2020   19:46 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang kawan pernah berbicara dengan penulis mengenai perselingkuhan istrinya. Meskipun ia merasa bersalah, telah berkali-kali 'main perempuan', namun ia berdalih bahwa itu hanya untuk kesenangan semata, tanpa melibatkan perasaan.

Sementara kasus perceraian yang diajukan oleh istrinya, termotivasi oleh seorang lelaki yang telah berhasil merebut hatinya.

"Wanita kalau selingkuh, berbahaya, Rud. Pake hati, hingga anak-anakpun tidak dipedulikannya lagi". Demikian ujar Sahih yang sedang bersedih.

Namun, sebuah survei yang dibuat oleh Alicia Walker, seorang sosiolog dari Missouri State University, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa dari 46 partisipan wanita yang pernah berselingkuh, hanya dua orang saja yang menggunakan hati.

Hampir semua mengakui masih menyayangi suaminya dan ingin mempertahankan pernikahannya. Mereka mengatakan bahwa perselingkuhan yang terjadi hanya untuk mendapatkan sesuatu yang sudah lama tidak didapatkan dari suaminya.   

Namun apakah hasil survei ini juga berlaku di Indonesia, mengingat partisipan adalah wanita Amerika dengan budaya yang berbeda? Penulis kurang memahaminya.  

Wanita Lebih Terbuka terhadap Kebutuhan Perselingkuhannya.

Mitos lain mengatakan bahwa jika wanita sudah menemukan lelaki yang dapat merebut hatinya, maka semua akan terjadi dengan mudah tanpa pertimbangan. Namun, ternyata teori ini salah.

Faktanya, hubungan yang sudah mulai terasa retak, biasanya akan didengungkan oleh sang wanita. Kebutuhan akan psikolog atau konsultan perkawinan, biasanya diinisiasi oleh kaum wanita.

Nah, ternyata ini adalah tanda-tanda bagi sang suami yang merasa 'semuanya akan baik-baik saja'. Sekali, dua kali, tiga kali tanda yang diisyaratkan, akan menjadi sebuah aksi perselingkuhan dari "ketidak-ngeh-an" suaminya.

Akhir Kata.

Sekali lagi, penyebab utama dari perceraian bukanlah perselingkuhan, dan tulisan ini sama sekali tiada bermaksud untuk menyudutkan kaum Hawa.

Bagi penulis sendiri, sebagai seorang suami, apapun yang dilakukan oleh para istri di dunia, adalah sebuah pengorbanan yang besar kepada suaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun