Pilihan ini tidak ditentukan oleh siapa-siapa, melainkan kekuatan batin itu sendiri. Manusia jahat yang sudah terbiasa membunuh, akan membawa kebiasaanya dan terkondisikan ke alam yang mendukungnya, seperti neraka yang tersiksa, atau binatang yang selalu hidup sebagai mangsa predator.
Frasa "mati masuk surga atau neraka" akan ditentukan berdasarkan keinginan batin, bukanlah takaran dosa seperti yang selama ini diasumsikan. Namun sekali lagi batin yang baik akan cenderung terlahirkan di alam yang baik. Oleh sebab itu, menjaga pikiran hingga last conscious penting adanya bagi seorang manusia.
Cara sederhana dapat dilakukan dengan:
Pertama; Menyiapkan batin bahwa kematian adalah hal yang pasti dan setiap saat bisa saja datang menghampiri.
Kedua;Â Selalu sadar dan berkonsentrasi setiap saat untuk menjaga diri dengan berpikiran baik dan positif. Cara ini dapat dilakukan juga dengan melakukan praktik meditasi secara rutin.
Ketiga;Â Dalam setiap kesempatan yang ada, selalulah berbuat kebaikan dan mengumpulkan kebajikan dalam hidup.
Hal lain yang juga tidak kalah penting adalah rajin beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, serta memiliki iman yang benar dan kuat.
Namun saat ini saya sedang menulis dan anda masih membaca artikel ini, yang berarti bahwa dalam kehidupan saat ini, proses ini belum saya lalui dan demikian pula anda.
Layaknya sebuah proses spiritual yang belum terkuak, setiap orang hanya bisa menjadikannya sebagai nasehat kehidupan. Untuk memercayainya, kembali kepada keyakinan diri masing-masing.
Yang terpenting adalah, menyadari kematian akan datang setiap saat dan menerimanya sebagai hal yang lumrah.
Seperti yang dikatakan oleh diplomat Swedia Dag Hammarskjld: "Jangan mencari kematian. Kematian akan menemukanmu. Carilah jalan yang menjadikan kematian sebagai pencapaian. "