Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tiga Dasar Jadi Kaya, Apa Saja?

1 September 2022   07:21 Diperbarui: 2 September 2022   22:06 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak dipungkiri menjadi kaya dijaman apa-apa serba mahal memang itu sangat penting. Bukan kita ditutut untuk cinta dunia, harta dan sebagainya. Akan tetapi realistis dijaman yang serba apa-apa dibeli dan di ukur dengan nilai uang menjadi sesuatu yang lumrah menopang kehidupan.

Teman saya sebut saja namanya Alif Subandri tentu bukan nama sebenarnya, pernah berkata pada saya, mengapa dirinya itu tak kaya?

Arif ini memang sama-sama bekerja di bidang yang sama dengan saya. Gaji sebatas UMR dan dirinya sudah berkeluarga. Punya anak dua dan itu masih kecil-kecil.

Bagi saya, pertanyaan tentang mengapa banyak orang tak bisa kaya sangatlah menarik. Tentu ketertarikan itu ada pada "alasan". mengapa semua orang tidak bisa kaya?

Melaui berbagai pengamatan saya, menjadi kaya sendiri memang tidak mudah. Sebab miskin sendiri banyak terdapat berbagai kategori seperti kemiskinan strukural, miskin yang disebabkan oleh kamalasan.

Atau miskin karena memang tidak melek finansial dan kesempatan pada pangung ekonomi seseorang yang kurang. Bawasannya ia sendiri tak punya kesempatan dalam aktivitas ekonomi seperti kemampuan dan pendidikan.

Maka sebab dari itu. Ditambah adanya inflasi ekonomi dan sebagainya. Yang setiap tahun rata-rata naik presentasenya. Pendapatan cenderung stagnan, apakah itu semua yang membuat factor sulitnya menjadi kaya saat ini?

Kembali menjadi kaya sendiri memang soal pola pikir yang berbeda. Singkatnya menjadi kaya memang sesuatu yang njlimet. Terkecuali kaya dari warisan orang tua. Itu "merk" kekayaan yang paling gampang diwujudkan.

"Tidak salah jika ada orang yang berkata. Jika ingin kaya secara instan. Bukan ke gunung atau laut cari pesugihan. Nikahilah anak orang kaya. Niscaya kamu akan kaya dengan cepat. Itu sesuatu yang benar dan dapat dibenarkan dalam prespektif apapun dan dari manapun".

Tetapi bagaimana jika bukan orang kaya dan ingin jadi kaya. Bagimanakah langkah-langkah yang harus ditempuh oleh seseorang itu yang mempunyai tujuan menjadi kaya itu sendiri?

Alif merupakan bagian dari itu. Bukan anak orang kaya dan ingin kaya. Tidak hanya alif, saya kira mayoritas orang Indonesia, yang mana distribusi kekayaan sendiri di Indonesia begitu terpusat dikuasai oleh para oligarki atau kelompok sedikit tetapi menguasai mayoritas sumber daya ekonomi.

Artinya hanya sebagian dan distribusi kekayaan di Negara kita ini sangat timpang. Mungkinkah ada cara menjadi kaya yang realistis dapat diwujudkan ditengah ketidakpastian ekonomi yang semakin kesini hawanya semakin menyulitkan dengan berbagai tantangan harga-harga yang terus melambung tinggi? 

Dasar menjadi Kaya

Maka dengan berbagai tantangan ekonomi. Orang-orang saat ini tidak hanya dituntut untuk punya uang. Dan lihai dalam mencari uang. Sangat menentukan seperti apa nasibnya kedepan.

Oleh karena itu. Menjadi kaya itu memang memiliki dasar yang kuat. Sebab uang sendiri merupakan permainan. Siapa yang pandai mencari uang, mengatur uang, dan memperlakukan uang sebagai alat, yang seharusnya secara hati-hati digunakannya. Itu paling mungkin bisa menjadi kaya.

Namun tentang bagimana sebelum kaya itu. Faktor apakah yang mendasari kaya secara menyeluruh. Artinya menjadi kaya secara kalkulasi social dapat diwujudkan?

Sebab bagaimana pun karena distribusi kekayaan yang terbatas. Itu menjadi tantangan tersendiri bagaimana caranya kaya? Disamping itu juga harus bersaing dengan banyak orang yang sama-sama ingin kaya?

Faktor Pengalaman 

Kaya sendiri memang salah satunya dapat dijangkau oleh orang-orang yang punya pengalaman di bidangnya masing-masing. Artinya dia ahli dibidangnya masing-masing. Yang mana dari situ ia dapat dibayar, dapat professional, dan dapat menjadi social skil yang dibutuhkan untuk bertahan hidup mencari uang untuk pemenuhan kebutuhan.

Maka dari itu jika ingin kaya. Mencari pengalaman akan kebutuhan eksistensi diri itu sangat perlu. Bagaimana kita dapat dibayar. Itu suatu jalan utama yang harus ditempuh bagi sesorang yang ingin menjadi kaya salah satunya termasuk Alif yang curat dengan saya mengapa dirinya tak kaya.

Artinya pengalamannya memang hanya sebatas mampu dibayar UMR. Itu dapat lebih ketika memang dia punya pengalaman yang lain. Semisal punya kehalian; katakanlah pertukangan atau jasa service. Mungkin ia dapat membuka jasa itu dan memperoleh pendapatan dari bidang yang sedang digelutinya. Menjadi kariyawan yang sebatas digaji UMR.

Faktor Komunikasi

Setelah factor pengalaman dalam skil yang mampu dibayar. Artinya skil yang dibutuhkan pasar tenaga kerja. Factor komunikasi itu sangat perlu. Bagaimana melalui komunikasi "Branding" diri itu harus dilakukan dan efektif melalui komunikasi.

Untuk itu, komunikasi sangat diperlukan bagaiamana kita dapat memasarkan diri. Apa kelebihan dari diri yang dapat mengahasilkan pundi-pundi rupiah.

Itu mengapa factor wawancara dalam kasus seleksi calon kariyawan itu dilakukan. Tetapi sebelum masuk tahap tersebut. Factor pengalaman dan lain sebagainya itu menjadi dasar terlebih dahulu dalam system reqruitment perusahaan. Wawancara biasanya berada ditahap akhir. Perusahaan ingin tahu apa nilai yang bisa dijadikan dalih menerima calon karyawannya tersebut.

Gampangnya setelah pengalaman, komunikasi juga perlu dibangun agar kita dapat nilai dari pengalaman kita. Selebihnya jika kita punya pengalaman tetapi tidak punya komunikasi skil yang baik. Memasarkan kemampuan dan pengalaman kita akan terkendala dan itu hambatan yang paling nyata.

Mungkin hal tersebut "komunikasi" yang membuat pengalaman seseorang meskipun master di bidangnya. Tanpa dirinya memberitahu dengan cara komunikatif, pengalamannya itu tidak akan pernah berharga.

Jika tidak dapat memaksimalkan komunikasi. Sudah pasti potensi dirinya akan madeg, yang artinya dirinya tak dapat dihargai. Alhasil potensi menjadi kaya dari harga pengalamanya itu tidak dapat di masksimalkan. Karena terhambatnya komunikasi diri dan orang lain yang terhambat sebagai daya tawar ekonomi.

Faktor Modal

Ya lagi-lagi modal. Maka ketika pengalaman sudah optimal. Komunikasi sudah dapat menghasilkan. Sudah pasti ada bayaran akan jasa atau keahlian dari pengalaman yang ditawarkan.

Maka kembali, factor mengelola bayaran dari nilai harga yang diterima. Itu sangat penting memiliki factor pola pikir mengembangkan apa yang disebut uang itu sebagai modal. Sebab modal sendiri dapat ditingkatkan.

Apa saja yang dapat ditingkatkan oleh modal? Salah satunya adalah menambah pengalaman. Yakni mengikuti berbagi pelatihan untuk meningkatkan kapasitas diri di bidangnya masing-masing. Dapat dikatakan investasi pada pengalaman diri.

Dari sana ketika pengalaman kita bertambah. Kemampuan kita juga demikian. Ada tawaran pasar tenaga kerja yang pasti juga akan lebih menghargai kita.

Selain itu; pribahasa biarkan uang yang bekerja untuk anda. Juga sesuatu yang diperhatikan. Artinya jika memang modal sudah terkumpul. Investasi pada hal-hal yang produktif seperti mengembangkan usaha lain dibidang kita, juga harus dilakukan untuk menjadi kaya itu.

Dari investasi pada modal itu sendiri. Kemungkinan modal atau uang kita jelas akan dapat berkembang. Itulah cara bagaimana orang dapat menjadi kaya. Modal mereka juga dibelanjakan pada asset-asset produktif yang bernilai ekonomis.

Saya kira ketiga itu dari pengalaman, komunikasi, serta dukungan modal merupakan hal dasar kita menjadi kaya. Alif yang bertanya kepada saya seperti apa menjadi kaya itu, saya jeaskan serinci itu, setidaknya berdasarkan analisis saya.

Dirinya mengaku belum mempunyai ketiganya tetapi ia ingin kaya. Saya bilang Alif itu hanya halu atau halusinasi. Karena pada dasarnya membangun itu perlu, tidak perlu ketiganya langsung. Harus bertahap dan satu-satu.

Usahakanlah pengalaman dulu, setelah itu komunikasi. Ada hasil uang itu dijadikan modal agar dapat berkembang. Menurut saya itu logis harus dilakukan jika seseorang ingin menjadi kaya.

Bahkan ketiga itu merupakan dasar atas kekayaan mereka yang mungkin sudah banyak dilakukan oleh orang-orang yang tadinya miskin jadi kaya. Tetapi kalau dari lahir sudah kaya itu beda cerita. Kaya sejak lahir itu tidak ada pembanding, bisa mengatur uang saja cukup menjadikannya tetap kaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun