Ungkapan Sri Mulyani menggulung generasi dengan kebutuhan hidup yang makin kedepan semakin tinggi. Kesulitan rumah dengan harga yang tinggi akan mengubah fenomena sosial kedepan?
Bagaimana rumah sendiri merupakan bagian dari kebudayaan manusia sebagai tempat berteduh menjadi hal yang sulit diakses kepemilikannya akan memengaruhi kebudayaan dalam kehidupan manusia?Â
Kepemilikan Rumah
Kedepan bagi yang tidak mampu membangun sendiri atau beli rumah, yang harganya semakin tinggi baik bahan bangunan maupun lahan yang tersedia. Kredit rumah juga diprediksi dengan keadaan ekonomi yang saat ini negara-negara maju sedang inflasi seperti Amerika Serikat.
Kenaikan suku bunga jelas akan terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia yang sebelumnya sudah dilakukan The Fed Bank sentral Amerika Serikat.
Jika kenaikan suku bunga tersebut dilakukan juga di Indonesia, yang akan membuat kredit rumah sendiri akan ada regulasi baru ikut mengalami kenaikan.
Bank jelas akan semakin selektif memilih siapa-siapa yang akan mampu membayar kredit dan yang berpotensi bikin macet kredit dalam pengajuan KPR.
Tidak lain guna mengefektifkan kinerja perbankan sendiri selaku pemberi kredit, yang jelas akan diketatkan dengan berbagai peraturan. Tentu akan meminimalisir kelas-kelas menengah bawah dalam mengkredit rumah.
"Kelas menengah bawah akan mudah kredit rumah jika ada angin segar kebijakan pemerintah, yang turut serta membangun rumah subsidi untuk masyarakat menengah bawah itu."
Jika tidak ya berarti semakin sulit beli rumah kian menjadi fakta yang tidak akan bisa tertolong bagi generasi milenial dan berikutnya. Maka dengan masalah rumah sendiri apakah ada solusi lain ditengah masyaraat kini yang sulit memenuhi kebutuhan akan rumah?