Ditambah Fahri Hamzah adalah salah satu pendiri Partai Gelora (Gelombang Rakyat Indonesia) yang saat ini menjadi wakil ketua umum. Tentu untuk menjaga citra sebagai politikus harus sering-sering mengkritik. Supaya namanya tidak habis tenggelam dimakan waktu oleh semesta  dunia politik.
Dunia kritik di dalam politik Indonesia memang sangat menjanjikan. Saya ingat sewaktu bagaimana Rizal Ramli dulu periode 2014-2019 Jokowi. Dirinya sering mengkritik kebijakan pemerintah Jokowi tentang ekonomi akhirnya Rizal Ramli diangkat menjadi mentri.
Begitu pula dengan Fahri hamzah dan Fadli Zon yang dirinya mengakui sendiri bahwa kritiknya membawa penghargaan "Bintang Mahaputra Nararya" dari pemerintah Jokowi. Maka dari itu kritik yang dilontarkan oleh Fahri Hamzah sedikit banyaknya adalah alasan politis untuk mendongkraak dirinya dihadapan masyarakat.
Tentu alasan politis tersebut karena Fahri Hamzah  saat ini tidak menduduki jabatan politik. Dimana Fahri Hamzah mempunyai kepentingan membesarkan partainya yakni Partai Gelora yang dibentuk dengan Anis Mata tanggal 28 Oktober 2019 lalu.
Pasti dalam gerakan kritiknya, Fahri berharap "kritiknya" tersebut yang garang kepada pemerintah akan menaikan pamornya sebagai politikus yang vocal di dalam oposisi. Dengan berbagai narasi kritik tersebut. Fahri Hamzah juga tetap jelas ada siasat mencari simpatisan dirinya dan partai gelora yang dibesutnya. Tentu untuk mendapatkan posisi yang bagus di pemilu 2024 nanti melangsungkan eksistensi Partai Gelora.
Apakah Fahri membidik di pilpres 2024? Saya katakan itu sudah secara otomatis. Karena "Partai Gelora" sendiri adalah senjata dirinya bertransaki politik ketika Partai Gelora mendapatkan kursi yang lumayan di Pileg 2024 nanti.
Menjadi capres atau cawapres 2024 Fahri Hamazah memang masih jauh. Sebab ada figure ketua umum Partai Gelora yakni Anis Mata. Tetapi "Fahri Hamzah" dalam kontestasi transaksi politknya nanti dalam pilpres 2024. Tentu dirinya jika Partai Gelora sukses di Pileg 2024, dirinya membidik jabatan mentri itu sudah pasti.
Untuk itu Partai Gelora adalah kendaraan politik Fahri Hamzah menjadi elit politik di 2024 nanti. Dengan catatan Partai Gelora berhasil. Maka dari itu kritik-kritik keras Fahri Hamzah saat ini adalah usahanya membidik pemilu 2024 nanti. Meraup simpatisan baru Partai Gelora, yang di 2024 jelas akan banding untuk ikut dalam kontestasi politik pemilu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H