Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sesat Berpikir Manusia yang Membudaya

24 Juni 2019   11:05 Diperbarui: 25 Juni 2019   13:13 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gen mistik, gosip, dan kehebohan perdebatan, mungkin itu yang tidak dapat lepas dari semesta logika orang Indonesia, masa lalu maupun masa depan yang terus dibudayakan, kali ini semseta teknologi "media sosial".

Anak-anak itu pun secara langsung teracuni, memang mistik ada, tetapi tidak sebegitu mudahnya tanpa nalar akal sehat, dia dapat menjangkaunya, termasuk semseta berpikir anak SD dan SMP. 

Tayangan yang tidak berbobot itu, disaksikan dengan rasa penasaran anak yang ingin mencari "pring petuk" dan lain sebagainya yang mengilhami alam pikirannya. 

Mungkin benar kata Ayah itu, sekolah dulu yang benar, dan belajar agar pintar terlebih dahulu, baru berpikir dengan apa yang akan kamu mau pikirkan.

Sesat pikir terkadang terjadi, mistik memang akan berhenti pada mistik. Tentang kesaktian yang seharusnya tidak terpublikasi, apakah di sana "layar Youtube" benar tanpa motif lain, sebagai ajang pamer kesaktian tanpa ada motif uang di dalamnya? 

Seperti pertapa yang menyepi di sana dengan sakti, sebagai manusia yang dapat lepas dari kemanusiaannya. Apakah dia akan se-naif gemboran di media, bahwa dia yang telah berhasil itu sebagai manusia pertapa?

Tentu tidak, jika kesaktiannya ada, sebaiknya memang di pendam, seperti pendekar yang hanya memakai kesaktiannya tak kala ada yang mengancam hidupnya. 

Sunguhkah kini ingin "motif" pekerjaaan yang enak itu, kalau bekerja banting tulang keras menjadi ancaman kehidupan modern? Gampangnya mencari uang di Youtube tak kala konten kita digemari, tetapi bukan begitu pula caranya, sehingga membuat anak-anak bahkan dewasa "imajiner" menjadi sesat jalan pikirnya.

Pring petuk yang tidak bertuah itu, terkadang banyak komedi omong yang berlangsung terjadi di setiap ruang obrolannya, meracuni semesta pikiran yang menontonnya di ruang "youtube". 

Tak ayal, jika sudah percaya pada mistikus yang buta, tidak dalam berpikrinya, hanya akan menjadi bahan tipuan bagi orang-orang yang ingin mengambil nilai keuntungan "uang" di sana. Barang dan bisa bertuah, seperti menjadi sebuah janji imajiner, modal percaya, tanpa bisa membuktikannya dengan kasat mata, ah, yang sesat pikirnya memang hanya bermodal percaya.

Pelataran pasar menjual jimat yang katanya sakti, orang-orang percaya, hanya di bumbui batu dengan modal imaji yang terhipnotisasi. Katanya, dalam berbagai obrolan pencinta mistik, dua miliyar setengah tertipu hanya karena mau di bohongi dengan Pring Petuk palsu yang hanya modal Lem dalam bentukannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun