1. Penafsiran sila Pancasila yang terpisah-pisah, seakan tidak ada keterkaitan antara satu sila
dengan sila lainnya.
2. Ketidakmampuan membina masyarakat untuk menyatukan visi dan misi, karena bangsa yang
unggul adalah bangsa yang berhasil dalam menyatukan visi dan misinya.
3. Hawa nafsu manusia yang tidak terkendali, dimana manusia hanya mau mengabdi kepada apa
yang menguntungkan bagi dirinya, tidak mau mengorbankan dirinya untuk sesuatu yang
bersifat ideal dan mulia.
Namun di dalam kegelapan, pasti terdapat manusia pembawa cahaya yang mau mengorbankan
harta dan dirinya untuk mewujudkan kehidupan moral yang ideal dan mulia. Oleh karena itu,
diperlukan kaderisasi masyarakat Indonesia dalam memahami nilai-nilai dalam Pancasila untuk
mencetak manusia Indonesia yang paripurna.
"Mengenang dari hasil Renungan dan harapan dari guru spiritual saya yang pernah ada di bangsa ini"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H