Mohon tunggu...
Komen Setiadi
Komen Setiadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tabur tuai kehidupan

Sejatinya manusia pemikir sejati ialah pencari Kebenaran, kita adalah makhluk Insan yg di ciptakan bukan kebetulan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pancasila dan Falsafah Ketuhanan Yang Maha Esa

1 Juni 2022   02:27 Diperbarui: 1 Juni 2022   02:42 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jalan kebenaran itu datangnya hanya dari Tuhan YME sebagai pencipta manusia dan
sumber ilmu. Maka untuk menjadi bangsa yang unggul, bangsa Indonesia harus berjalan
sesuai petunjuk-Nya yang berlaku pada sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu
memahami dan mengamalkan nilai-nilai kebenaran yang ada pada alam dan perjalanan
sejarah peradaban manusia menurut ajaran Tuhan YME.

REINTERPRETASI
1. Tuhan adalah sesuatu yang diyakini, dipuja, dicintai dan ditaati segala kehendak dan
perintah-Nya.
2. Tuhan Yang Maha Esa adalah Sang Pencipta alam semesta Yang Maha Pengasih dan
Penyayang mempunyai fungsi sebagai Pengatur, Penguasa dan Pusat pengabdian bagi
seluruh makhluk-Nya.
3. Setiap diri manusia menjadikan Tuhan Yang Maha Esa sebagai satu-satunya Tuan,
sehingga tidak ada Pengatur, Penguasa dan Pusat pengabdian lain kecuali Dia.
4. Bangsa Indonesia menjadikan Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber kebenaran sejati,
sumber hukum dan sumber dari segala sumber nilai bagi hidup dan kehidupan manusia.
5. Bangsa Indonesia beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, yakin dengan tunduk patuh
hanya kepada-Nya sesuai dengan jalan kebenaran sejati yang alamiah dan ilmiah
sebagaimana yang dicontohkan oleh para pembawa risalah-Nya.
6. Bangsa Indonesia mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan berkorban harta dan
diri untuk mewujudkan kehendak dan rencana-Nya yang akan menjadikan bangsa ini
menjadi bangsa yang damai sejahtera.
7. Bangsa Indonesia berkarakter sesuai dengan karakter Tuhan Yang Maha Esa untuk
menjadi Wakil Tuhan dalam mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan dunia.
8. Segala peraturan, hukum dan konstitusi disusun berdasar pada nilai-nilai kebenaran sejati,
sehingga seluruhnya merupakan pengejawantahan dari ajaran Tuhan Yang Maha Esa.
9. Setiap warga negara tidak boleh dipaksa atau memaksa untuk mengikuti suatu keyakinan,
karena Tuhan Yang Maha Esa sendiri tidak pernah memaksakan keyakinan tertentu
kepada manusia.
10. Nilai-nilai Ketuhanan menjiwai dan melandasi nilai-nilai Kemanusiaan, Persatuan,
Kepemimpinan dan Keadilan Sosial.

DIMENSI NILAI-NILAI PANCASILA SILA 1-5

Berdasarkan ketetapan MPR no. I/MPR/2003

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Percaya dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Menghargai dan bekerja sama dengan pemeluk agama lain dengan kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap orang lain.

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA

1. Tuhan adalah sesuatu yang diyakini, dipuja, dicintai dan ditaati segala kehendak dan perintah-Nya.
2. Tuhan Yang Maha Esa adalah Sang Pencipta alam semesta Yang Maha Pengasih dan Penyayang
mempunyai fungsi sebagai Pengatur, Penguasa dan Pusat pengabdian bagi seluruh makhluk-Nya.
3. Setiap diri manusia menjadikan Tuhan Yang Maha Esa sebagai satu-satunya Tuan, sehingga tidak ada
Pengatur, Penguasa dan Pusat pengabdian lain kecuali Dia.
4. Bangsa Indonesia menjadikan Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber kebenaran sejati, sumber hukum dan
sumber dari segala sumber nilai bagi hidup dan kehidupan manusia.
5. Bangsa Indonesia beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, yakin dengan tunduk patuh hanya kepada-Nya
sesuai dengan jalan kebenaran sejati yang alamiah dan ilmiah sebagaimana yang dicontohkan oleh para
pembawa risalah-Nya.
6. Bangsa Indonesia mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan berkorban harta dan diri untuk
mewujudkan kehendak dan rencana-Nya yang akan menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang damai
sejahtera.
7. Bangsa Indonesia berkarakter sesuai dengan karakter Tuhan Yang Maha Esa untuk menjadi Wakil Tuhan
dalam mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan dunia.
8. Segala peraturan, hukum dan konstitusi disusun berdasar pada nilai-nilai kebenaran sejati, sehingga
seluruhnya merupakan pengejawantahan dari ajaran Tuhan Yang Maha Esa.
9. Setiap warga negara tidak boleh dipaksa atau memaksa untuk mengikuti suatu keyakinan, karena Tuhan
Yang Maha Esa sendiri tidak pernah memaksakan keyakinan tertentu kepada manusia.
10. Nilai-nilai Ketuhanan menjiwai dan melandasi nilai-nilai Kemanusiaan, Persatuan, Kepemimpinan dan
Keadilan Sosial.

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA

Bahwa bangsa Nusantara harus ber-TUAN kepada Tuhan Yang Satu. Apabila pengertian
Tuhan sama dengan Tuan, tidak menjadi masalah. Yang terpenting dapat dipahami bahwa
asal kata Tuhan dari kata Tuan. Siapakah TUAN Yang Satu? Boleh dinamakan Allah,
Gusti dan sebagainya. Yang penting konsep dasar TUAN tersebut tentang kehidupan
adalah ajaran universal yang ilmiah.

Jadi asas pertama dalam Pancasila menyangkut hal kepatuhan kepada jalan kebenaran
yang ilmiah, yakni kehidupan alam dan sejarah peradaban manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun