Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Garuda Indonesia: Berbenahlah untuk Menjadi Lebih Baik

1 Juni 2024   01:07 Diperbarui: 5 Juni 2024   15:58 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (SHUTTERSTOCK/CESC_ASSAWIN via KOMPAS.com)

Maskapai flag carrier kita Garuda Indonesia pada musim haji tahun 2024 ini mendapat teguran dari beberapa pihak, mulai dari Kementerian Agama, Perhubungan hingga Wakil Presiden Indonesia.

Teguran ini disampaikan setelah adanya beberapa insiden pada angkutan udara bagi calon jemaah haji Indonesia yang mengganggu kelancaran proses perjalanan calon jemaah haji kita.

Insiden berupa gangguan mesin yang mengharuskan pesawat kembali ke bandara keberangkatan, sistem pendingin kabin rusak, hingga keterlambatan keberangkatan dimana tingkat keterlambatannya mencapai 47,5% (Kompas.com 21 Mei 2024). Ini berarti dari setiap 10 kali penerbangan, ada 4 penerbangan (one way) yang mengalami keterlambatan.

Salah satu insiden tersebut adalah gangguan pada mesin yang mengharuskan pesawat kembali ke bandara keberangkatan yaitu bandara UPG, pesawat dengan registrasi ER-BOS ini merupakan pesawat Boeing B 747-412 milik perusahaan Terra Avia asal Moldova (pecahan Uni Soviet).

Sayangnya informasi mengenai perusahaan ini tidak banyak tersedia di internet sehingga agak sulit untuk menggalinya lebih dalam lagi, termasuk mengapa Garuda Indonesia memilih untuk menyewa pesawat dari perusahaan ini.

Pada situs resmi nya pun -- yang hanya terdiri dari satu halaman layaknya landing page -- tidak banyak yang dapat diperoleh informasi seperti jumlah dan jenis pesawat apa saja yang mereka miliki.

Namun pada beberapa situs didapat beberapa informasi seperti pada situs wikipedia didapat beberapa informasi mengenai perusahaan ini termasuk armada yang mereka miliki serta adanya sejarah dimana Air Operator's Certificate dari Terra Avia ini ditangguhkan pada tahun 2019 dengan alasan keselamatan.

Sedangkan pada situs planespotter didapat informasi mengenai rata rata usia pesawat pada armada mereka yaitu 33 tahun, walaupun angka ini tidak bisa dijadikan satu satunya patokan kelaikan udara namun dapat memberikan kita gambaran bagaimana mereka melakukan perawatan pada pesawat yang sudah memiliki usia operasional.

Usia mesin tidak selamanya sama dengan usia airframe pesawat karena bisa jadi ada pergantian mesin pesawat pada masa operasional pesawat namun ada kemungkinan pula usia keduanya sama ketika belum pernah dilakukan pergantian mesin pesawat.

Mesin pesawat adalah detak jantung pesawat dan bila itu berhenti maka pesawat tidak ataupun kurang dapat memperoleh daya dorong (thrust) di kala tidak ada propulsion nya.

Sedangkan untuk keterlambatan keberangkatan perlu dilihat lebih dalam lagi penyebabnya karena pesawat yang berangkat sebenarnya tidak melakukan dis-embatkasi atau de-plane dari kembalinya dari bandara MED kecuali bila trafik di bandara MED padat yang mengakibatkan keberangkatan menuju tanah air terlambat.

Teguran dari beberapa pihak ini dapat dijadikan bahan bagi Garuda Indonesia untuk belajar agar lebih baik lagi dalam melayani para calon jemaah haji kita karena penerbangan haji ini akan terjadi setiap tahun sehingga diharapkan pelayanannya akan meningkat terus.

Salah satu bahan pelajaran yang bisa menjadi perhatian Garuda Indonesia adalah bagaimana menyiapkan pesawat yang tidak hanya memiliki kapasitas sesuai permintaan tapi juga menyiapkan pesawat cadangan dengan kapasitas kursi yag sama agar penerbangan haji tetap lancar bila terjadi pada pesawat utama.

Selain itu juga dalam memilih perusahaan penyewaan pesawat yang kompeten dan dengan jejak pelayanan yang baik atau tepatnya memiliki pesawat yang benar benar dapat melayani penerbangan sesuai dengan permintaan dari Kementrian Agama.

Karena apa? karena penerbangan haji tidak hanya merupakan penerbangan charter belaka tapi juga penerbangan jarak jauh yang harus dilakukan sepanjang musim haji, untuk itu dalam memilih perusahaan penyewaan pesawat diperlukan pertimbangan yang lebih dalam lagi, jangan sampai memilih perusahaan penyewaan pesawat yang kurang memiliki kinerja atau track record yang baik.

Jangan sampai juga kita memilih perusahaan hanya karena memberikan harga sewa yang lebih rendah ataupun diskon yang besar karena pesawat kita sewa ini akan melayani penerbangan VVIP.

Garuda Indonesia akan mengangkut calon jemaah haji kita yang merupakan tamu Allah yang ditunggu kehadiran ditunggu di Tanah Suci sehingga penanganannya perlu dilakukan dengan cara dan langkah yang sama dengan penerbangan VVIP.

Jika Garuda Indonesia sudah berpengalaman dalam melayani penerbangan VVIP seperti penerbangan Kepresidenan RI dengan pesawat Boeing B 777-300ER nya maka sangat wajar bila pada penerbangan bagi calon jemaah haji segala persiapan dan antisipasi telah dilakukan dengan matang.

Keadaan sangat berbeda jika terjadi kendala pada pesawat Garuda yang melayani penerbangan reguler dimana pesawat sejenis dimiliki oleh Garuda Indonesia yaitu keluarga pesawat Boeing 737 ataupun Airbus A 320 pada armada Citilink nya.

Pada penerbangan haji tahun 2024 ini pesawat disewa oleh Garuda Indonesia sehingga tidak masuk dalam armada mereka, sehingga mencari pesawat pengganti tidaklah semudah pada penerbangan reguler, oleh karenanya pemilihan perusahaan sewa pesawat menjadi krusial.

**

Gangguan pada pengoperasian pesawat memang dapat terjadi pada setiap penerbangan di seluruh dunia baik pada saat sebelum lepas landas maupun saat sudah di udara, akan tetapi dengan persiapan dan antisipasi yang lebih matang akan dapat mengurangi risiko dari segala gangguan.

Pada penerbangan VVIP pengecekan pastinya akan dilakukan lebih mendalam, hal ini sebenarnya diterapkan apabila penerbangan haji diperlakukan sebagai penerbangan VVIP.

Kelaikan pesawat memang sangat penting dengan mengantongi beberapa sertifikat dan rilis lainnya sebagai bukti akan tetapi dikala pesawat yang dioperasikan tidak masuk dalam armada maka perawatannya pun tidak masuk dalam catatan internal maskapai.

Pengecekan seperti kapan terakhir mesin pesawat dilakukan perawatan -- baik sedang maupun besar -- mesin pesawat laksana mesin kendaraan memiliki masa perputaran yang memerlukan perawatan berkala, begitu pula pada sistem lainnya pada pesawat seperti sistem pendingin kabin.

Juga mulailah belajar untuk tidak berusaha melempar kesalahan kepada pihak lain -- misalnya ke pihak regulator -- karena maskapai adalah operator, pihak yang mengoperasikan pesawat bukan pihak operator karena bila ada kerusakaan bukan pihak regulator yang melakukan perawatan pesawat.

Mengakui kesalahan adalah proses belajar namun memperbaikki kesalahan akan jauh lebih baik daripada melempar kesalahan untuk berusaha menutupi kesalahan sendiri yang akan mungkin terus terulang karena kita sibuk melempar kesalahan bukannya memperbaikinya.

Pesawat yang mengalami kerusakkan memang diregistrasi di Moldova namun apakah benar perusahaan pemilik pesawat juga berasal dari Moldova? karena sangat memungkinkan sebuah perusahaan melakukan registrasi pesawat di luar negara asal perusahaan selama negara tersebut anggota ICAO, pertanyaan lainnya adalah apakah benar pesawat ini milik Terra Avia.

Pada situ planespotter tertera informasi sebagai berikut : 

(Sept 2022) Stored at UPG after incident, lsf Aquiline International, lst Garuda Indonesia

Ada singkatan lsf disana yang artinya leased from (Aqualine International), apakah Terra Avia benar menyewa pesawat ER-BOS ini dari pihak Aqualine? juga sepertinya Garuda Indonesia pernah menyewa dari perusahaan ini pada tahun 2022 dengan adanya singkatan lst yang berarti leased to.

Bilamana informasi itu benar maka bisa jadi pihak Garuda Indonesia menyewa pesawat tersebut dari pihak kedua bukan pihak pertama sebagai pemilik pesawat yang berarti biaya sewa bisa lebih tinggi, namun perlu dilihat dalam lagi.

Penambahan ataupun pergantian pesawat oleh Garuda Indonesia untuk penerbangan haji seyogyanya dilakukan sebelum musim haji sebagai persiapan sebagai bentuk dari mitigasi bukan sebagai respons insiden atau setelah kejadian.

Garuda Indonesia bukanlah maskapai yang baru lahir dalam arti sudah banyak pelajaran dan pengalaman yang (sebenarnya) bisa dijadikan dasar untuk tumbuh dan berkembang, sekarang pilihan ada di pihak Garuda Indonesia sendiri apakah belajar dari kesalahan atau belajar dari pengalaman ataupun keduanya.

Kesalahan dapat membuat kita lebih pandai setelah kita mengenali kesalahan kita dan kemudian memperbaikkinya sedangkan pengalaman dapat membuat kita lebih terlatih dan mumpuni, namun pada sisi lain dahan pohon dapat membuat seekor.burung hanya hinggap bersantai hingga malas untuk belajar dan selalu yakin akan mendapat bantuan bila menghadapi hambatan keuangan.

Kita mungkin sudah tahu dahan di sini itu menggambarkan apa.

Bila di darat kita bangga mengatakan "Garuda ada di dadaku" maka sebenarnya kita bisa katakan juga " Garuda ada di langitku".

Teguran dari beberapa pihak sebaiknya tidak dianggap sebagai tidak ada (nothing) tapi dicatat (noting) agar selalu dapat dipelajari dan diingat selalu.

Kami masih dan akan selalu bangga memiliki Garuda Indonesia sebagai maskapai flag carrer bangsa Indonesia, kebanggan kita tersebut dapat semakin besar dan dalam seiring dengan kinerja dan layanan Garuda Indonesia yang semakin matang dan (selalu akan) lebih baik pada semua jenis penerbangan -- reguler, Kepresidenan, maupun penerbangan haji

Berbenalah Garuda Indonesia ..

Ajakan ini tentunya bukan ditujukan kepada pesawat pada armada maskapai.

Salam Aviasi


Referensi
:

https://aviation.flights/boe/registration/ER-BOS

https://money.kompas.com/read/2024/05/29/002600726/60-kloter-penerbangan-haji-delay-menhub-minta-garuda-berbenah

https://regional.kompas.com/read/2024/05/24/145521378/ac-tak-berfungsi-pesawat-garuda-angkut-jemaah-haji-makassar-delay-6-jam

https://nasional.kompas.com/read/2024/05/24/08295441/pesawat-garuda-indonesia-pengangkut-jemaah-haji-rusak-lagi-kemenag-kita

https://nasional.kompas.com/read/2024/05/24/08295441/pesawat-garuda-indonesia-pengangkut-jemaah-haji-rusak-lagi-kemenag-kita

https://nasional.kompas.com/read/2024/05/21/08274101/kemenag-kecewa-475-persen-penerbangan-haji-yang-gunakan-garuda-indonesia

https://money.kompas.com/komentar/2024/05/30/171000626/garuda-indonesia-ungkap-pesawat-haji-yang-bermasalah-merupakan-sewaan

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Terra_Avia

https://onespotter.com/airline/21479/Terra%20Avia

https://www.planespotters.net/airline/Terra-Avia

https://www.planespotters.net/airline/Aquiline-International

https://www.viva.co.id/amp/bisnis/1719007-evaluasi-layanan-penerbangan-haji-2024-garuda-indonesia-mitigasi-kesiapan-seluruh-embarkasi

https://terraavia.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun