Mohon tunggu...
Kokoro ?
Kokoro ? Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

i just wanna be the better person every single day of my life.\r\nI am a writer, entrepenuer, and a nobel prize winner

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Nisekoi Fan Fiction : Chapter 1 : Pacar?

26 Agustus 2014   13:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:32 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yah aku aku kedua laki-laki itu memang wajahnya di atas rata-rata yang bahkan aku sekalipun pasti tidak akan bosan melihat mereka kapanpun dimanapun. Tapi, tetap saja di butuhkan rasa yang menggelora di dalam dadalah untuk membuatku mau melakukan hal itu, pikirku dalam hati sambil melirik Raku dan sialnya..., mata kami bertemu.

Segera aku palingkan wajahku ke arah jendela dan berpura-pura memperhatikan Tsugumi yang terlihat akrab dengan laki-laki yang berada di sampingnya. Tetap saja, aku tidak bisa menutupi kegugupanku.

“dasar kecambah sialan!!!” teriakku tanpa sadar.

Begitu aku membuka mata, kepala Raku sudah berada di atas loteng kelas dengan tubuh menjuntai. Duh , aku memukulnya lagi tanpa alasan, keluhku sedikit kesal. Padahal sudah beberapa kali aku ingin bersikap jujur padanya.

“teeeeettttt!!!”

Bel masuk tiba-tiba berbunyi, kami segera bergegas menuju kursi masing-masing. Tentu saja setelah aku menarik tubuh Raku yang tergantung di loteng. Menjadikan seseorang yang kamu sukai sebagai hiasan kelas, aku pikir bukanlah sesuatu yang bijak.

***

Tsugumi datang ke kelas tepat pada saat guru menuliskan huruf pertama di papan tulis. Tanaka sensei mengangguk-anggukkan kepalanya saat Tsugumi berbicara kepadanya kalau dia di panggil ke ruang guru. Setelah memberi perintah agar merid-murid tidak berisik saat dia berada di ruang guru, tepat setelah pintu di tutup oleh tanaka sensei, semua murid langsung mengerubungi Tsugumi. Mereka semua memberikan berbagai macam pertanyaan yang sempat membuat Tsugumi kewalahan untuk menjawabnya.

“ mereka berdua adik kakak yang hari ini pindah ke sekolah kita ” jawab Tsugumi singkat.

“lalu, soal yanki yang ada di gerbang sekolah kita, apa hubungannya dengan mereka semua...?”tanyaku kepada Tsugumi. Aku melirik Raku, sepertinya dia tidak begitu tertarik dengan obrolan ini. Wajar sih, lingkungannya sehari-hari membuat preman-preman sekolah tersebut bagaikan anak kecil yang baru belajar berjalan.

“ dia bilang mereka berdua temannya..., cuma itu”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun