Langsung saya berpikir rupanya motor yang menyalip saya sejak awal adalah komplotannya. Sepertinya di titik tertentu mereka sudah merencanakan aksi jahat mereka.
Saya kemudian mematikan lampu motor. Waktu itu motor yang saya pakai bukan jenis motor yang dihidupkan posisi on otomatis semua lampu depan dan belakang hidup. Termasuk saat mesin hidup.
Bergegas saya kendarai motor tanpa lampu penerangan supaya tidak terdeteksi keberadaan saya. Sekaligus cepat-cepat mencari jalan kampung terdekat dan ada rumah.Setelah dekat jalan kampung, saya berhenti untuk mengamati dan memastikan kedua motor tersebut tidak berbalik arah lagi. Tetapi menjauh arah perjalanan saya.
Salah satunya orang yang mirip pelaku malam itu. Saya dapat mengenali karena saat melakukan aksi tersebut mereka tidak memakai helm. Itu yang aneh buat saya.
Pelaku kejahatan berusaha menutupi muka atau wajah supaya tidak dikenali. Sebagaimana pelaku curanmor yang dapat dilihat di medsos.Â
Lebih aneh pengalaman seorang teman di kampus. Sampai tiga kali kehilangan motor yang sama. Pertama, saat hilang dia langsung lapor ke polisi. Dalam jangka waktu tertentu, motornya ketemu. Dia bilang ditemukan di Klaten.
Saat ketemu lagi di kampus ada kegiatan mahasiswa, maklum fakultas kami berbeda. Dia bercerita motornya hilang lagi. Tidak lama kemudian ketemu lagi. Sejak itu saya dah jarang bertem. Tetapi lewat cerita seorang teman mengatakan, "Motor Tanti, motor yang sama hilang lagi." Saya sempat terkejut dan berpikir bukan motor sama. Dimana daya tarik motor Tanti buat pencurinya.
Dari bersih-bersih, masak, sarapan dan sesekali ke teras rumah untuk meletakkan barang supaya tidak ketinggalan. Tapi sampai di teras rumah. Motor sudah tidak ada di tempat.Â
Jam-jam waspada
Sore hari. Waktu dimana kita biasa pulang dan sesampai di rumah inginnya membersihkan diri atau istirahat. Saat itulah kita terkadang dan sering kurang memperhatikan keberadaan motor yang berada di luar rumah. Entah di halaman atau teras rumah. Waktunya berkisar antara pukul 17:00 sampai pukul 19:30.