Dilematis saat akan menulis pengalaman tidak menyenangkan. Manakala kendaraan nyaris dirampas oleh dua orang yang berboncengan. Dilematis karena pengalaman ini dapat jadi pelajaran bagi siapa saja yang membaca tulisan ini.Â
Baik oleh mereka yang biasa pulang malam dengan naik motor atau oleh pelaku kejahatan perampas motor, begal atau curanmor dengan kekerasan. Sehingga modusnya akan lebih rapi atau lebih berani dan kejam.
Motor yang sedang dikendarai saja mau disikat. Apalagi motor yang sedang tidak ditunggangi. Seperti parkir di depan mini market, halaman rumah sendiri atau milik kenalan saat bertamu. Atau pertokoan, yang tidak menyediakan tukang parkir, dengan alasan demi kenyamanan pelanggan.Â
Mungkin karena alasan, penjaga parkir kurang peduli dengan keamanan motor atau mobil yang fiparkir. Termasuk kurang sopan, padahal tidak semua demikian.
Pengalaman nyaris dibegal pernah saya alami. Walau sudah berhati-hati dan ekstra waspada terbiasa pulang malam. Ternyata bukan jaminan dari aksi kejahatan. Serta jurus, tip dan trik menghindar supaya tidak jadi daya tarik sasaran, sudah saya lakukan.
Sebelum, saya bercerita tentang bagaimana menanggulangi curanmor tanpa kekerasan. Saya lanjut cara antisipasi tidak dibegal motor pada malam hari.
![dok. pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/31/img-20201231-151052-5fed88048ede480b6f56b232.jpg?t=o&v=770)
Sebelum melewati jalan lurus yang cukup panjang, saya masih melewati sebuah pasar. Walau sudah tutup didekatnya ada beberapa warung kaki lima, penjual roti bakar, wedang jahe dan toko klontong, serta apotik yang buka. Walau tidak begitu ramai masih cukup aman kalau terjadi sesuatu karena masih banyak orang.
Mendekati tikungan pertama, saya mulai menghitung jumlah kendaraan, khususnya sepeda motor dengan arah yang sama. Sebelum mendekati tikungan kedua, yang merupakan pertigaan. Antara jakan lurus dan belok ke kanan. Saya hitung lagi, berapa motor yang arahnya ke kanan seperti saya.
Di tikungan pertama, saya hitung ada empat kendaraan, termasuk saya. Salah satunya pengendara motor perempuan di depan dan dua motor di belakang. Terlihat dari lampu dari spion.
![(foto:matain.id)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/31/hendak-sholat-subuh-guru-ngaji-di-bekasi-motornya-dibegal-kawanan-bandit-tauclnmdir-400-5fed619fd541df28691e20e5.jpg?t=o&v=770)
Berarti saya tinggal sendirian masuk ke jalan lurus dan panjang. Dari spion tidak terlihat lampu sepeda motor lain. Saya berusaha mengikuti kendaraan yang kencang menyalip saya, jenis RX King. Tapi motor saya tidak mampu mengimbanginya dengan tujuan ada teman seperjalanan.
Laju RX King kencang dan semakin menjauh terlihat dari lampu belakangnya. Sementara keberadaan rumah hanya satu dua dan  jauh dari jalan raya. Ada beberapa rumah tetapi masih jauh letaknya di depan. Samping kanan kiri, mbulak. Seperii kebun atau tanam kosong luas yang kadang ditanami tebu, jagung, pohon sengon atau jambon.
Baca:Â Begal yang Semakin Mengkhawatirkan Selama Pandemi
Saat melihat spion untuk memastikan tidak ada yang menguntit di belakang. Saya terkejut ada satu lampu motor terlihat di spion. Aneh pikir saya karena sejak disalip RX King tidak ada motor lain terlihat dari cahaya lampu di spion. Kewaspadaan mulai meningkat.
Saya agak menepi dan mengurangi kecepatan. Maksudnya memberi kesempatan untuk menyalip dan saya bisa bersamaan dengannya melewati jalan sepi.
![(grafis:liputan6.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/31/images-2-5fed6266d541df78a15169f2.jpeg?t=o&v=770)
Ini saatnya saya ambil keputusan, termasuk jika terjadi hal terburuk. Saya tiba-tiba mengurangi kecepatan sekaligus mengerem dan membuat gerakan sedikit ke kiri. Menghindari pengendara belakang melakukan hal tak terduga.
Benar saja, motor dibelakang seperti tidak menduga gerakan saya. Tetapi tangan pembonceng berusaha meraih tangan saya. Berhasil mengenai tangan kanan saya. Tapi tidak membuat saya oleng. Bersamaan itu saya klakson berkali-kali untuk menarik perhatian. Dan saya lihat ada tatoo di kaki kiri pembonceng.
Klakson terus saya bunyikan. "Tin...tin tin. Tin...tin tin. Tin...tin tin." Untuk menarik perhatian siapa saja yang berada di sekitar itu. Merasa aksinya gagal dan saya terus membunyikan klakson berkali-kali. Pelaku berbalik arah meninggalkan saya.Â
![Tombol klakson (foto: ko in)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/31/img-20201231-145344-5fed83f98ede486b424d3db2.jpg?t=o&v=770)
Tetapi, motor RX tersebut malah kencang lajunya. Dan dari lampu belakangnya saya lihat, lampu motor tersebut berdekatan cukup lama, dengan lampu motor yang tadi berusaha melakukan tindak kejahatan dan sudah berbalik lebih dahulu karena gagal membuat saya jatuh.
Langsung saya berpikir rupanya motor yang menyalip saya sejak awal adalah komplotannya. Sepertinya di titik tertentu mereka sudah merencanakan aksi jahat mereka.
Saya kemudian mematikan lampu motor. Waktu itu motor yang saya pakai bukan jenis motor yang dihidupkan posisi on otomatis semua lampu depan dan belakang hidup. Termasuk saat mesin hidup.
Bergegas saya kendarai motor tanpa lampu penerangan supaya tidak terdeteksi keberadaan saya. Sekaligus cepat-cepat mencari jalan kampung terdekat dan ada rumah.Setelah dekat jalan kampung, saya berhenti untuk mengamati dan memastikan kedua motor tersebut tidak berbalik arah lagi. Tetapi menjauh arah perjalanan saya.
![(foto:atmago.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/31/img-20201231-152810-5fed8c218ede486c5b47d058.jpg?t=o&v=770)
Salah satunya orang yang mirip pelaku malam itu. Saya dapat mengenali karena saat melakukan aksi tersebut mereka tidak memakai helm. Itu yang aneh buat saya.
Pelaku kejahatan berusaha menutupi muka atau wajah supaya tidak dikenali. Sebagaimana pelaku curanmor yang dapat dilihat di medsos.Â
Lebih aneh pengalaman seorang teman di kampus. Sampai tiga kali kehilangan motor yang sama. Pertama, saat hilang dia langsung lapor ke polisi. Dalam jangka waktu tertentu, motornya ketemu. Dia bilang ditemukan di Klaten.
Saat ketemu lagi di kampus ada kegiatan mahasiswa, maklum fakultas kami berbeda. Dia bercerita motornya hilang lagi. Tidak lama kemudian ketemu lagi. Sejak itu saya dah jarang bertem. Tetapi lewat cerita seorang teman mengatakan, "Motor Tanti, motor yang sama hilang lagi." Saya sempat terkejut dan berpikir bukan motor sama. Dimana daya tarik motor Tanti buat pencurinya.
![(foto: kompas.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/31/images-5fed5c1dd541df63a2322a72.jpeg?t=o&v=770)
Dari bersih-bersih, masak, sarapan dan sesekali ke teras rumah untuk meletakkan barang supaya tidak ketinggalan. Tapi sampai di teras rumah. Motor sudah tidak ada di tempat.Â
Jam-jam waspada
Sore hari. Waktu dimana kita biasa pulang dan sesampai di rumah inginnya membersihkan diri atau istirahat. Saat itulah kita terkadang dan sering kurang memperhatikan keberadaan motor yang berada di luar rumah. Entah di halaman atau teras rumah. Waktunya berkisar antara pukul 17:00 sampai pukul 19:30.
Waktu itulah saatnya kita lengah dan kerap dimanfaatkan oleh pencuri sepeda motor. Informasi ini pernah disampaikan oleh seorang polisi waktu saya temui di sebuah tempat dalam sebuah acara yang sudah lama berselang.Â
Karena itu, saat saya bertamu ke rumah teman atau kenalan. Tidak jarang saya parkir dekat dengan pintu rumahnya. Supaya mudah terlihat oleh saya atau pemilik rumah.Â
Baca:Â 5 Tips Aman dari Begal Saat Bersepeda
Apalagi jika motor anda masih baru. Ekstra pengawasannya mesti lebih. Saran polisi lewat spanduk atau baliho di pinggir jalan itu benar. Termasuk untuk melengkapi kunci tambahan.
Sebenarnya saya ingin membagikan beberapa tips lain agar motor tidak mudah menjadi sasaran dan perhatian pencurian. Tetapi bagaimana kalau pelaku pencuri ikut membaca tulisan ini.Â
Saya sih senang-senang saja karena jumlah viewer jadi bertambah. Namun saya harus lebih repot lagi mengawasi motor dan tidak tenang saat memarkirkan motor. Motor sedang dikendarai saja mau dirampas. Apalagi saat tidak di kendarai.
![(foto:tekno.kompas.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/31/images-1-5fed5e668ede487dc81522b2.jpeg?t=o&v=770)
Orang yang bingung dengan peristiwa tersebut. Atau sebenarnya bagian dari kelompok pelaku curanmor. Mari kita belajar bersama. Saya yakin pelaku juga belajar dari rekaman-rekaman tersebut.Â
Apa beda motor lama dan baru saat mesin mati?
Seorang teman pernah bertanya apa  beda motor lama dan baru jika mesin mati? Ada yang tahu jawabannya? Saat mesin mati. Mengendarai motor lama atau tua itu, khawatir jika tiba-tiba mesin mati di jalan. Tetapi punya motor baru lebih takut, cemas dan khawatir saat mati mesin.
Jelas maksudnya? Bagaimana kalau motor baru mesin mati saat diparkir, kemudian hilang karena dicuri.
Sekarang bagaimana jika motor baru, mesin hidup dan ditunggangi saja dibegal atau dirampas. Apa bedanya ?
Di UU Pers atau Kode Etik Jurnalistik, wartawan tidak boleh menyiarkan atau menuliskan cara atau tindakan kejahatan dengan rinci. Kalau tidak salah. Termasuk reka ulang yang dilakukan pihak kepolisian dalam rangka penyelidikan atau penyidikan.Â
Ah, inikan blog atau jurnalisme warga. Atau sekedar curhatan pengalaman. UU ITE ada pasal yang dapat menjerat seseorang karena membagikan pengalamanya saat motornya hilang. Atau menyiarkan cara-cara dengan detil supaya motornya tidak mudah dicuri?Â
Daripada pusing dengan pertanyaan tersebut. Saya mau lihat motor. Masih ada di teras rumah tidak. Cara waspada curanmor.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI