Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tidak Ada yang Mendengarkan Saya, Kata Sulli

15 Oktober 2019   15:31 Diperbarui: 15 Oktober 2019   16:00 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teralienasi, terasing atau terpinggirkan. Merasa sendiri, bukan bagian, apalagi tergabung dalam kelompok orang-orang pilihan. Akan menjafi lebih parah jika orang yang merasa gagal menarik diri dari lingkungan atau kelompok yang selama ini bersamanya. Sehingga muncul depresi berat.

(sumber: detik.com/thinkstock)
(sumber: detik.com/thinkstock)
Belum selesai saya merenung  kasus dialami anak teman. Hati saya tersentak membaca hasil penelitian yang dilansir Kompas.com yang menyebutkan 20 persen mahasiswa semester satu di Kota Bandung berpikir serius untuk bunuh diri. 6 persen telah mencoba bunuh diri dengan cara cutting, loncat dari ketinggian dan gantung diri. (12/10/2019)

Belum hilang rasa keprihatinan membaca hasil penelitian tersebut. Tiba-tiba notifikasi suara handphone berbunyi disertai tulisan kecil putih di sudut kiri atas. " Sulli ditemukan meninggal". Dalam pikiran saya langsung mengonstruksi beberapa kata kunci. Bunuh diri, artis Korea, nama mirip orang Indonesia, stress, cantik dan putih.

(sumber: jqknews.com)
(sumber: jqknews.com)
Benar, artis Korea yang memiliki nama Choi Jin-ri dan kerap dipanggil Sulli ditemukan meninggal di rumahnya di Seongnam, Seol. Mantan personel girlband f(x) diduga bunuh diri. Menurut detik.com Sulli merasa tertekan menjadi K-Pop idol dan menganggap dirinya belum mampu mengontrol emosi dan merasa rendah diri. Apalagi sorotan publik gara-gara postingannya di Instagram yang aneh serta kontroversial.

"Tidak ada orang yang mendengarkan saya ketika saya mengalami kesulitan. Rasanya seperti saya ditinggalkan sendirian di dunia," kata Sulli di akun youtubenya tahun 2018 lalu (detik.com,14/10/2019).

(sumber: harian Jogja com)
(sumber: harian Jogja com)
Terasing, sendiri, merasa tidak berguna atau berharga salah satu gejala yang dapat mengarah pada perilaku bunuh diri. Sebagaimana anak dari teman saya. Atau seperti seorang kenalan saya Ayu. Kala itu dia masih menjalani kuliah di sebuah perguruan tinggi di Yogya yang cukup ternama.

Kos dan belajar hidup mandiri bagi sebagian mahasiswa bukan perkara mudah. Apalagi jika hubungan keluarga khususnya dengan orang tua tidak baik-baik saja. Saat di kos rasanya ingin pulang ke rumah karena kangen suasana rumah. Tapi saat di rumah selalu ada saja yang memicu keributan antara anak dan orang tua.

Membuatnya merasa tidak didengar apa yang ada di hatinya. Hari-hari bersama keluarga harus selalu jadi penurut apa yang dikatakan orang tua. Walau sebagian besar yang dikatakan orang tua tidak semuanya sesuai dengan hati dan pikiran AP.

(sumber: finansialku.com)
(sumber: finansialku.com)
 Itu membuat Ayu tidak kerasan dan memutuskan untuk buru-buru kembali ke Yogya.Setibanya di kamar kos, kembali ditemuinya kesendirian. Keberadaan teman-teman sekos memang sedikit menghibur. Tapi hanya beberapa yang masih memiliki waktu untuk bertegur sama dan ngobrol. Itu berpengaruh pada dirinya.

Di rumah, Ayu merasa tidak dibutuhkan, didengar dan disayang. Di kos merasa terasing karena semua sibuk dengan urusannya masing-masing. Mungkinkah ini merupakan bagian dari salah satu temuan penelitian di Bandung yang menyebut 30,5 persen mahasiswa Kota Bandung mengalami depresi dan 20 persen berpikir serius untuk bunuh diri.

(sumber: teen.co.id)
(sumber: teen.co.id)
Ayu menuturkan pada saya saat berdoa di salah satu gereja di Yogya. Saat menyampaikan segala keluh kesah dan merasa sendiri, hilang asa, tidak ada yang memperhatikan. Terpikir untuk melakukan bunuh diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun