Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Telepon Umum dan Kampoeng Ketandan Yogya

9 Februari 2018   11:40 Diperbarui: 10 Februari 2018   20:26 1328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya modern di Ketandan (Foto: Ko In)

Sebagaimana matahari menjaga siang dengan sinarnya yang menghidupkan,  walau terkadang mengajak bercanda dengan sembunyi dibalik awan.  Matahari tidak pernah bertanya  apa suku mu, apa agamamu, apa warna kulitmu. Sebagaimana juga bintang yang menjaga malam dari ketinggian dan bulan yang rutin merondai malam.  Karena dengan sinarnya, bulan dan bintang selalu berharap manusia bahagia.

www.pelajaricaranya.blogspot.com
www.pelajaricaranya.blogspot.com
Lampion adalah simbol harapan untuk selalu bahagia di tahun medatang. Pekan Budaya Tionghoa tahun ini menghadirkan Pesta lampion atau imlek light festival yang belum pernah ada di acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) tahun-tahun sebelumnya.  

Jadi teringat untuk  menelpon Tien agar segera ke Yogya menikmati aneka kegiatan di acara  PBTY. Tentu tidak lewat telpon umum dengan memasukkan uang koin, yang hanya cukup untuk bicara selama tiga menit .

"Hallo...... Honey, kutunggu kedatanganmu di Kampoeng Ketandan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun