Media lain seperti surat kabar atau tabloid membutuhkan waktu dua puluh empat jam untuk menyajikan informasi ke masyarakat. Televisi lebih baik dalam menyajikan informasi terkini. Namun apa daya jika saluran listrik putus.
Jika aliran listrik tersedia dan televisi tidak rusak tertimpa bangunan rumah. Bagaimana dapat duduk manis melihat berita atau informasi tentang gempa dari televisi. Sementara hampir tiap menit merasakan gempa susulan terus menerus.
Keunggulan keenam dari radio mampu menciptakan artis. Tidak harus nyata tapi dapat rekaan atau imajiner. Dari tokoh yang tidak ada menjadi ada. Contoh sosok Zusan yang dilahirkan Ria Enes lewat suaranya. Menciptakan tokoh imajinatif dengan gaya khas. Mengedukasi pendengar dengan gaya ceplas-ceplosnya.
Masih banyak kelebihan radio dalam menyampaikan informasi dan mengedukasi pendengar terkait bencana. Tidak hanya dengan program acara sandiwara radio. Para broadcaster merupakan orang-orang kreatif dalam membuat acara atau program.
"Afgan lewat dengan tembang terbarunya Kunci Hati. Â Sahabat BNPB'FM baru saja terjadi gempa. Ada yang merasakan...?"
"Atau ada yang mengira goyangan itu gara-gara limbung karena sakit vertigonya kambuh. Atau mengira sakit kepala karena stress banyak pekerjaan."
"Untuk membedakan apakah itu gempa, vertigo atau sakit kepala. Lihat saja gelas berisi air di meja kerja. Kalau air di gelas bergoyang. Berarti bukan vertigo. Jangan bengong dan jangan panik. Tapi siap cari perlindungan di bawah meja. Dijamin vertigo dan stressnya hilang. Hahaha........"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H