Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Antara Nastar, Mudik yang Aman dan Nyam-nyam, Eh, Nyaman

2 Juni 2017   15:52 Diperbarui: 13 Juni 2017   07:10 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampai di stasiun Tugu Jogja. Lancar, aman dan nyaman karena tertib dan disiplin (dok pribadi)

“Jlok....jlok....jlok.....!!!. 

Suaranya cukup keras, belum ada baskom yang terbuat dari plastik waktu itu. Dan jika telur yang dikocok sudah berbuih cukup banyak. Bunyinya jadi,

“Bluk....bluk....bluk....!!!

Siksaan dari berburu bus dan baju baru

Semuanya terasa menyenangkan. Namun kesenangan itu berubah seiring dengan tibanya hari Idul Fitri.

Persiapan untuk berkunjung ke rumah nenek yang berada di luar kota, kadang menjadi siksaan tersendiri. Bukan karena harus bagun pagi tetapi saat memakai baju baru yang selalu terasa gatal di kulit.

Baju baru yang masih terbungkus rapi dalam plastik dari toko. Dibuka saat akan dipakai. Raut bangga nampak di wajah ibu jika bisa memamerkan anak-anaknya dengan baju baru ke sauadara-saudaranya.

Lebaran selalu dengan diawali dengan siksaan rasa gatal di leher serta badan. Gara-gara baju dan celana baru.

Belum lagi saat sampai di terminal bus. Jika terlalu siang terminal sudah banyak orang yang ingin mudik. Naik kedalam bus pun harus berebut. Bahkan tidak jarang harus mengejar bus yang baru saja masuk terminal dan  masih berjalan.

www.tempo.co.id
www.tempo.co.id
Sungguh kurang menyenangkan mudik dalam pikiran seorang anak waktu itu. Ditarik kesana kemari untuk mengejar dan berebut naik bus. Siku orang kadang mampir di muka. Belum hilang rasa sakit. Kepala sudah kejepit perut atau pantat orang dewasa.

Walau sudah berhasil masuk dalam bus dan mendapat tempat duduk. Siksaan belum berakhir. Selama bus belum berjalan,  suasana dalam bus pengap dan panas. Kursi penuh dan tidak sedikit yang berdiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun