Acara tersebut biasa masyarakat menyebutnya “Takiran”, peringatan tersebut bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur manusia pada Tuhannya, kepada leluhur atas kesuburan tanah ini, keaslian tanah ini, keutuhan Tanah ini, dan tanah yang terbentang di seluruh dataran Desa Banjarpanepen.
Dalam hal ini tiap masyarakat akan menunjukkan rasa syukurnya berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing tanpa melewati batas yang sudah ditetapkan dalam setiap ajaran kepada Sang Penciptanya. Kegiatan ini akan terus ada sesuai hukum adat yang akan akan selalu ada sepanjang masyarakat adat masih menjalankan tradisi tersebut.
Masyarakat adat akan melaksanakan tirakat “Usaha dalam mendekatkan diri kepada sang pencipta”. Dengan harapan gusti Allah Tuhan Yang Maha Esa memberikan keberkahan.
Hanya saja persoalan ini tidak lepas dari niat yang tulus dan ikhlas dimana dalam islam mengenal man jadda wajada. Jadi siapa yang berniat sungguh-sungguh akan terkabulkan segala hajat dan urusannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H