BRUAKK
Aku memegangi kepalaku yang terbentur dinding kereta. Benturan itu cukup keras sehingga membuat dahiku berdarah. Sakit, batinku. Tidak berhenti disitu, kereta bergoyang dengan sangat hebat yang membuatku terombang ambing. Mungkin karena malam hari jadi penumpang kereta ini tergolong sedikit. Kepanikan memang terjadi, namun tidak sampai seheboh itu.Â
Entah apa yang terjadi, kereta bagian depan terhenti yang membuat gerbong-gerbong belakang bertabrakan dan situasi menjadi tidak terkontrol. Dampak dari gerbong-gerbong yang bertabrakan membuatku tidak sadarkan diri. Terakhir yang kulihat hanya orang-orang yang sibuk menyelamatkan diri dan beberapa orang yang tidak sadarkan diri. Maafkan aku nek, aku tidak bisa datang kesana, aku tidak bisa mengabari nenek. Maafkan aku juga kek, aku tidak bisa menjenguk kakek. Semoga kondisi kakek kembali membaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H