Mohon tunggu...
Ky
Ky Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hai

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maafkan Aku, Nek

21 Februari 2024   16:45 Diperbarui: 21 Februari 2024   16:49 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

BRUAKK

Aku memegangi kepalaku yang terbentur dinding kereta. Benturan itu cukup keras sehingga membuat dahiku berdarah. Sakit, batinku. Tidak berhenti disitu, kereta bergoyang dengan sangat hebat yang membuatku terombang ambing. Mungkin karena malam hari jadi penumpang kereta ini tergolong sedikit. Kepanikan memang terjadi, namun tidak sampai seheboh itu. 

Entah apa yang terjadi, kereta bagian depan terhenti yang membuat gerbong-gerbong belakang bertabrakan dan situasi menjadi tidak terkontrol. Dampak dari gerbong-gerbong yang bertabrakan membuatku tidak sadarkan diri. Terakhir yang kulihat hanya orang-orang yang sibuk menyelamatkan diri dan beberapa orang yang tidak sadarkan diri. Maafkan aku nek, aku tidak bisa datang kesana, aku tidak bisa mengabari nenek. Maafkan aku juga kek, aku tidak bisa menjenguk kakek. Semoga kondisi kakek kembali membaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun