Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Harga BBM Tak Perlu Naik Jika....

5 September 2022   12:53 Diperbarui: 7 September 2022   16:45 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan, rakyat miskin yang tak pernah menenggak subsidi BBM–karena tidak punya kendaraan bermotor–juga harus menjadi korban akibat kenaikan harga BBM bersubsidi.

Jika berkaca pada dampak naiknya BBM subsidi pada periode sebelumnya, angka penduduk miskin Indonesia akan turut meningkat tajam seiring ditetapkannya kebijakan tidak populis itu.

Berdasarkan data dari BPS, pada Maret 2015, jumlah populasi miskin sebanyak 28,59 juta kepala, bertambah 860.000 akibat adanya kenaikan harga Premium sebesar 34% pada November 2014. Jika melihat realitas tersebut, bukan tidak mungkin kenaikan harga BBM subsidi akan mendongkrak jumlah penduduk miskin hingga 1 juta orang.

Apabila menimbang dampak dan opsi penghematan itu, seharusnya naiknya harga BBM subsidi bukanlah "pilihan terakhir" bagi pemerintah. Sayangnya, mereka lebih memilih opsi yang tidak populis yang kini telah menempatkan kesejahteraan rakyatnya dalam posisi yang sangat rentan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun