Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tagar #LGBT Kristen Gray, Benarkah Bali Ramah bagi Queer?

20 Januari 2021   14:09 Diperbarui: 20 Januari 2021   14:26 1399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gray menjadi sorotan karena lewat akun twitter pribadinya (@kristentootie), ia mengampanyekan Bali sebagai destinasi yang akomodatif, salah satunya sangat ramah terhadap kaum LGBT.

Benarkah Bali merupakan tempat yang ramah terhadap komunitas LGBT?

Melalui penulusuran singkat memakai Google, dapat ditemukan ratusan ribu, bahkan jutaan hasil, kala mengetikkan kata kunci bali gay friendly destination yang menunjukkan berbagai destinasi wisata populer bagi kaum LGBT di Bali.

Hasil penelusuran Google tersebut dapat mengindikasikan bahwa Bali merupakan destinasi yang memang ramah terhadap wisatawan LGBT. Namun, hal itu kiranya belum cukup meyakinkan jika kita tidak mengidentifikasinya.

Sebuah agen perjalanan yang berkantor di Inggris, Out of Office, menawarkan Seminyak sebagai salah satu destinasi wisata yang ramah bagi kaum LGBT di daftar layanan mereka. Keramahan yang dimaksud meliputi berbagai amenitas di area wisata, mulai dari tempat hiburan, penginapan, hingga tempat makan.

Sebagaimana yang tercantum di situs web mereka, Out of Office memang mengkhususkan layanan mereka bagi kaum LGBT seperti kegiatan wisata, safari, hingga pernikahan sesama jenis.

Tangkapan layar website Travel Gay. | travelgay.com
Tangkapan layar website Travel Gay. | travelgay.com
Senada dengan Out of Office, situs web TravelGay.com juga turut meyantumkan Seminyak sebagai destinasi andalannya. Sementara TripAdvisor.com pada kolom "Klub & Bar Gay di Bali" menyebut dua hiburan malam, yakni Bali Joe Bar dan Mixwell Bar yang terletak di Seminyak sebagai rekomendasi bagi kaum LGBT.

Tangkapan layar Lonely Planet. | lonelyplanet.com
Tangkapan layar Lonely Planet. | lonelyplanet.com
Bahkan, situs ternama Lonley Planet pun turut mempopulerkan Seminyak sebagai tujuan yang bersahabat terhadap LGBT. Berdasarkan website-nya, Lonely Planet menjabarkan Bali sebagai tempat yang populer bagi pelancong LGBT. Terdapat komunitas besar untuk warga negara asing (WNA) yang mempunyai orientasi seksual gay dan lesbian.

Di Bali selatan dan Ubud, pasangan LGBT memiliki sedikit kekhawatiran karena orang Bali bersahaja. Jika tidak, masih ada hiburan malam yang ramah LGBT di wilayah Seminyak, dan tidak ada bagian Bali yang harus dihindari oleh mereka.

Kampanye Lonely Planet bisa menjadi legetimasi bahwa Bali memang benar-benar surganya kaum LGBT dari seluruh penjuru dunia. Namun, jika hal tersebut belum mampu mengubah persepsi kita, mungkin pengakuan dari seorang warga Bali berikut bisa membantu.

Kepada Merdeka.com seorang supir taksi bernama Wayan menuturkan kesaksian pada tahun 2016 lalu. Ingatannya tertuju pada tamu yang pernah ia antar. Lewat kaca spion, ia menyaksikan langsung dua penumpangnya sedang bercumbu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun