Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengurai Mitologi "Sandekala", Larangan Anak Keluar Rumah Jelang Magrib

9 November 2020   23:28 Diperbarui: 29 April 2021   21:18 7196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadist larangan keluar rumah menjelang waktu Magrib | diolah dari unsplash.com/@freestocks

Beberapa jam berselang, Ana ditemukan oleh kedua orang tuanya dengan posisi tergeletak dan tertutup karung beras di belakang rumah mereka sendiri. Sontak hal itupun membuat mereka kaget dan terheran-heran karena Ana tak terlihat pulang sejak ia meninggalkan rumah.

Mimik wajahnya terlihat kebingungan, lebih tepatnya linglung. Usai ia meraih kesadarannya kembali, kepada orang tuanya Ana mengaku telah dibawa oleh sosok wanita saat ia sendirian di sekolah.

Awalnya ia disembunyikan di atas plafon sekolah, meskipun secara logika struktur langit-langit bangunan sekolahnya tidak memungkinkan untuk menahan beban manusia karena terbuat dari anyaman bambu yang sudah rapuh termakan usia.

Selain itu, ia juga dibawa ke area gudang penggilingan padi yang berlokasi agak jauh dari sekolahnya. Entah bagaimana caranya ia dapat berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa seorang pun yang mengetahui sampai ia ditemukan oleh orang tuanya.

Disinyalir Ana telah diculik oleh sosok Wewe Gombel. Cerita mencekam tersebut merupakan kisah nyata yang dialami oleh tetangga saya semasa kecil. Di sekolah itu pula saya menuntut ilmu 20 tahun silam.

Visualisasi makhluk mistis dalam
Visualisasi makhluk mistis dalam
Wewe Gombel atau Kolong Wewe adalah sosok ekstra-terestrial yang memiliki payudara panjang menjuntai. Makhluk mistis itu diceritakan gemar menculik anak-anak pada saat menjelang Magrib (sandekala). Saat melancarkan aksinya, dirinya bisa berubah wujud agar tidak membuat para korbannya ketakutan.

Mereka yang diculik oleh Wewe Gombel akan diberikan makanan berupa kotoran manusia dengan tujuan untuk membuat mereka berhalusinasi sehingga tak bisa mengungkapkan wujudnya dan apa yang telah mereka alami.

Wewe Gombel merupakan sosok wanita tua yang konon berasal dari pegunungan Gombel di Semarang, Jawa Tengah.

Jaman dahulu, ada seorang nenek yang sangat gemar bermain dengan anak-anak karena tak memiliki keturunan. Ia tinggal di kaki pegunungan Gombel dan apabila ada anak yang sedang mencari kayu bakar, sang nenek akan mengajak mereka mampir ke gubuknya.

Mereka akan diberi makanan dan buah-buahan sampai terkadang membuat sang anak lupa untuk pulang hingga orang tua mereka pun mencarinya.

Akan tetapi, karena sang nenek mengerti bahwa anak itu bukanlah anaknya, maka disuruhnya pulang dan kadang ia sendiri yang mengantar mereka pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun