Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Lahir di Kamp Pengungsi, Pernah Ditolak Barca, Kini Taklukkan Eropa

26 Agustus 2020   09:58 Diperbarui: 26 Agustus 2020   20:55 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ini diambil di Buduburam pada bulan Juni 2005 saat Alphonso Davies berusia 3 tahun. Ia dan anak-anak lainnya sedang merayakan World Refugee Day di kamp pengungsi PBB. | Skysports.com

Foto ini diambil di Buduburam pada bulan Juni 2005 saat Alphonso Davies berusia 3 tahun. Ia dan anak-anak lainnya sedang merayakan World Refugee Day di kamp pengungsi PBB. | Skysports.com
Foto ini diambil di Buduburam pada bulan Juni 2005 saat Alphonso Davies berusia 3 tahun. Ia dan anak-anak lainnya sedang merayakan World Refugee Day di kamp pengungsi PBB. | Skysports.com
Di sanalah sosok Alphonso Boyle Davies lahir pada 2 November 2000. Setelah menghabiskan lima tahun yang sulit di pengungsian, bersama kedua orang tuanya, Davies pindah ke Windsor, Kanada, untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Lalu, setahun berselang mereka hijrah ke Edmonton.

Lantas pada tahun 2006, Davies menjadi bagian dari Free Footie, sebuah lembaga yang memberikan kesempatan kepada anak-anak tidak beruntung bermain dan belajar sepak bola secara gratis.

Alphonso Davies dengan keluarga dan tim sepak bolanya di Edmonton, Kanada | marca.com
Alphonso Davies dengan keluarga dan tim sepak bolanya di Edmonton, Kanada | marca.com
Kiprah Davies terus melejit. Ia telah menjalani karier gemilang sebagai pemain profesional di usianya yang baru menginjak 14 tahun. Saat itu Davies terdaftar di salah satu klub Major League Soccer (MLS) asal Kanada, Vancouver Whitecaps FC. Ia harus berpisah dengan kedua orang tuanya di Edmonton yang berjarak 1000 km dari Vancouver.

Davies melakukan debut pada tahun 2015 dan memecahkan rekor sebagai pemain debutan MLS termuda kedua setelah Freddy Adu di umur 15 tahun 8 bulan. Diketahui kala itu Pele juga menjalani debut di usia yang kurang lebih sama bersama Santos.

Bersama Vancouver Whitecaps dia tampil sebanyak 65 laga dengan membukukan total 14 gol dan 14 asis di semua ajang.

Pada 2017, Davies akhirnya mendapatkan status kewarganegaraan Kanada dan namanya terpilih dalam skuad Timnas. Seminggu berselang, dirinya menjalani debutnya di Timnas yang berjuluk The Canucks Les Rouges.

Berkat penampilannya yang terus menanjak, pemandu bakat (scout) klub elit Eropa mulai mengendus bakatnya. Terlebih setelah Davies melakoni Piala Emas Concacaf 2017 di AS.

Di turnamen tersebut Davies bermain fantastis. Label top skorer dan pemain muda terbaik sukses ia kantongi pada usia 17 tahun!

Atas penampilan gemilangnya klub-klub Liga Inggris seperti Manchester United dan Swansea City sempat mencoba merekrutnya namun urung terjadi karena satu dan lain hal.

Tidak mau ketinggalan, legenda hidup Barcelona Hristo Stoichkov juga turut mencium bakatnya. Lantas pria Bulgaria itu merekomendasikan Davies ke Barcelona pada 2018. Laporan Stoichkov diabaikan begitu saja oleh sang presiden, Josep Maria Bartomeu. 

Kabarnya, pria yang dijuluki Nobita itu menolak karena Davies berasal dari Kanada yang notabene tidak memiliki tradisi sepak bola yang mentereng. Sebuah keputusan yang akan sangat ia sesali di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun