Mohon tunggu...
Lisa Kisma Hayati
Lisa Kisma Hayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Yuk belajar dari sekarang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

PAUD HI: Lebih dari Sekadar Belajar, Meraih Potensi Maksimal Anak

8 Januari 2025   14:52 Diperbarui: 8 Januari 2025   14:52 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

PAUD HI: Lebih dari Sekadar Belajar, Meraih Potensi Maksimal Anak

            (Pendidikan pada anak usia 0-6 tahun merupakan fase yang krusial dalam perkembangan mereka. Pada masa ini, anak belajarmelalui bermain dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan stimulasi yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan dari pendidikan anak usia dini ialah menciptakan fondasi yang kuat untuk perkembangan selanjutnya, baik secara fisik, kognitif, emosional, maupun sosial. Dengan memberikan pendidikan yang tepat pada usia tersebut, diharapkan anak dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri dan berkembang secara optimal. Pendekatan yang mencakup pengembangan seluruh aspek perkembangan anak: fisik, kognitif, sosial, emosional, dan spiritual. Dengan demikian, pendidikan anak usia dini harus dirancang secara holistik untuk memenuhi kebutuhan anak secara menyeluruh. Hal ini akan membantu anak dalam mencapai potensi terbaiknya sejak dini. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan kebijakan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pendidikan yang komprehensif dan sesuai dengan tahapan perkembangannya.

            Program Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) adalah sebuah pendekatan pendidikan yang dibuat untuk memperbaiki kehidupan anak-anak sejak masa kehamilan hingga mereka berumur enam tahun. Program ini tidak hanya mengutamakan pendidikan, tetapi juga mencakup berbagai layanan penting seperti kesehatan, nutrisi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan. Dengan cara ini, PAUD HI berkeinginan untuk membantu setiap anak mencapai potensi terbaiknya, sehingga mereka siap untuk melanjutkan pendidikan dengan segala keunggulan yang mereka miliki. Anak Usia Dini adalah individu yang berusia dari janin dalam kandungan hingga enam tahun. Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) adalah suatu upaya pengembangan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi.

(Layanan PAUD HI mencakup)

Penerapan Layanan PAUD Holistik Integratif di Satuan PAUD mencakup lima pilar utama:

  • Layanan Pendidikan: Mengembangkan keterampilan kognitif dan sosial melalui kegiatan belajar yang interaktif.
  • Kesehatan dan Gizi: Menyediakan makanan bergizi dan layanan kesehatan untuk mendukung perkembangan anak.
  • Perlindungan Anak: Menciptakan lingkungan yang aman dari kekerasan dan eksploitasi.
  • Pengasuhan: Melibatkan orang tua dalam proses pengasuhan dan pendidikan anak.
  • Kesejahteraan: Memastikan kesejahteraan emosional dan sosial anak.

(PAUD Holistik Integratif (PAUD HI)adalah sebuah gerakan besar yang bertujuan untuk memberikan fondasi yang kuat bagi tumbuh kembang anak Indonesia. Namun, keberhasilan PAUD HI tidak hanya bergantung pada satu pihak saja, melainkan membutuhkan kolaborasi yang erat dari berbagai stakeholder.

Satuan PAUD (Sebagai ujung tombak), penyelenggara layanan PAUD HI dengan bimbingan dan pengawasan instansi terkait. Satuan PAUD memiliki peran sentral dalam: penyelenggaraan layanan PAUD HI: menyediakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan holistik anak; implementasi kurikulum: menerapkan kurikulum PAUD yang sesuai dengan tahap perkembangan anak dan mempertimbangkan keberagaman; kerjasama dengan orang tua: membangun komunikasi yang baik dan melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran anak.

Dinas Pendidikan (Sebagai regulator), melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi dan pelaporan terkait layanan pendidikan di Satuan PAUD. Dinas Pendidikan berperan dalam: penyusunan kebijakan: mengembangkan kebijakan dan regulasi terkait penyelenggaraan PAUD HI; pembinaan dan pengawasan: melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap satuan PAUD; penyediaan sumber daya: menyediakan sarana dan prasarana, serta pengembangan kapasitas tenaga pendidik.

Dinas Kesehatan, melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi dan pelaporan terkait layanan kesehatan di dalam atau di luar Satuan PAUD yang meliputi: pemeriksaan kesehatan, gizi, imunisasi, pemberian vitamin kepada anak, dan penyuluhan kesehatan untuk orang tua. Berfokus pada aspek kesehatan anak, Dinas Kesehatan berperan dalam: pelayanan kesehatan: Menyediakan layanan kesehatan dasar, imunisasi, dan pemeriksaan kesehatan berkala; promosi kesehatan: Melakukan promosi kesehatan dan gizi bagi anak dan orang tua; kolaborasi dengan Posyandu: Memfasilitasi kerjasama antara PAUD dengan Posyandu.

Dinas Sosial, melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi dan pelaporan terkait layanan sosial di Satuan PAUD, meliputi: perlindungan, rehabilitasi untuk anak yang mengalami kasus kekerasan, atau penelantaran, dan penyuluhan kepada orang tua. Dinas Sosial berperan dalam: perlindungan anak: memberikan perlindungan kepada anak yang mengalami kekerasan atau permasalahan sosial; pemenuhan hak anak: memastikan terpenuhinya hak-hak anak, termasuk hak atas pendidikan, kesehatan, dan perlindungan.

BKKBN, melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi dan pelaporan terkait layanan pengasuhan di Satuan PAUD, termasuk penyuluhan tentang pengasuhan kepada orang tua. BKKBN berperan dalam: pendidikan keluarga: Memberikan pendidikan kepada orang tua tentang pengasuhan anak usia dini; kesehatan reproduksi: Mensosialisasikan pentingnya kesehatan reproduksi remaja.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi, danpenyuluhan tentang hak anak memiliki identitas Akta Kelahiran kepada orang tua. Berperan dalam: pendaftaran penduduk: Memfasilitasi pendaftaran kelahiran anak.

Badan Pemberdayaan Masyarakat, melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; fasilitasi layanan PAUD HI dengan mengoptimalkan daya dukung yang ada di masyarakat. Berperan dalam: pemberdayaan masyarakat: Memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan PAUD HI.

Polres/Polsek, melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi dan pelaporan terkait layanan keamanan dan ketertiban di Satuan PAUD, termasuk penyuluhan tentang jaminan keamanan dan perlindungan hukum dari tindak penelantaran dan kekerasan terhadap anak didalam keluarga. Berperan dalam: meamanan dan ketertiban: Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan sekitar PAUD; sosialisasi hukum: Memberikan sosialisasi tentang perlindungan anak dari kekerasan.

Organisasi Mitra, sebagai pendamping, pembina, dan mitra kerjaSatuan PAUD dalam menyelenggarakan PAUD HI. Organisasi mitra seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau perusahaan dapat berperan dalam: pendanaan: Memberikan bantuan dana untuk pengembangan PAUD HI; program khusus: Melaksanakan program-program khusus sesuai dengan fokus organisasi.

Posyandu, melaksanakan pelayanan kesehatan dasar kepada anak usia dini yang mencakup penimbangan dan pengukuran tinggi badan serta pemberian vitamin A secara berkala. Posyandu berperan dalam:Pemberian imunisasi: Memberikan imunisasi lengkap kepada anak; pemberian vitamin: Memberikan vitamin A dan suplemen lainnya; pemeriksaan tumbuh kembang: Melakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak secara berkala.

Tokoh masyarakat, sebagai pendamping, pembina, dan mitra kerja Satuan PAUD dalam memberikan fasilitasi, advokasi, penyuluhan terkait dengan nilai dan budaya setempat yang sesuai dengan konten PAUD HI. Tokoh masyarakat berperan sebagai: pendamping: Memberikan pendampingan kepada satuan PAUD; advokasi: Melakukan advokasi terkait pentingnya PAUD HI.

Orang tua, mitra Satuan PAUD dalam melaksanakan PAUD HI di Satuan PAUD maupun di dalam lingkungan keluarganya. Orang tua merupakan mitra utama PAUD dalam: pengasuhan: memberikan pengasuhan yang baik di rumah; partisipasi: aktif berpartisipasi dalam kegiatan PAUD.

Kolaborasi yang kuat antara semua pihak terkait sangat penting untuk memastikan keberhasilan penyelenggaraan PAUD HI. Dengan melibatkan berbagai pihak, PAUD HI dapat memberikan layanan yang lebih komprehensif dan memenuhi kebutuhan anak usia dini secara holistik.

Pendekatan Holistik dalam PAUD HI

Pendekatan holistik dalam PAUD HI adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi tumbuh kembang anak. Dengan pendekatan ini, anak akan tumbuh menjadi individu yang utuh, sehat, cerdas, dan berkarakter. Pendekatan holistik pada PAUD HI berfokus pada perkembangan seluruh aspek anak, termasuk:

  • Pengembangan Kognitif: Memastikan anak mendapatkan stimulasi yang cukup untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, analitis, dan kreatif. Ini dilakukan melalui aktivitas bermain yang menyenangkan yang merangsang imajinasi dan eksplorasi.
  • Pengembangan Emosional: Mengajarkan anak untuk mengenali dan mengelola emosi mereka. Melalui interaksi dengan teman sebayanya, anak belajar tentang empati, kerjasama, dan penyelesaian konflik.
  • Pengembangan Sosial: PAUD HI mendorong anak untuk berinteraksi dalam kelompok, sehingga mereka dapat belajar tentang norma sosial, berbagi, dan berkolaborasi dengan orang lain. Keterampilan sosial ini penting untuk kehidupan di masa depan.
  • Pengembangan Fisik: Pentingnya aktivitas fisik di usia dini tidak bisa diabaikan. PAUD HI mencakup berbagai kegiatan fisik yang membantu anak mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus, yang berkontribusi pada kesehatan dan kebugaran mereka.
  • Pengembangan Moral dan Etika: Mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan rasa hormat kepada orang lain. Pendidikan karakter ini akan membentuk landasan bagi perilaku dan sikap anak di masa depan.

Penyusunan Program Kerja dan Standar Operasional Prosedur Penyelenggaraan PAUD HI di Satuan PAUD

Program Kerja dan SOP adalah dua pilar penting dalam memastikan penyelenggaraan PAUD HI berjalan lancar, efektif, dan berkelanjutan. Ibarat sebuah bangunan, program kerja adalah rancangan besarnya, sementara SOP adalah detail teknis yang menopang setiap bagian. Penyusunan program kerja dan standar operasional prosedur (SOP) untuk penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) di Satuan PAUD merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa layanan pendidikan yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan esensial anak secara optimal. Program ini melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BKKBN, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Polres/Polsek, organisasi mitra, Posyandu, tokoh masyarakat, dan orang tua. Berikut adalah penjelasan mengenai penyusunan program kerja dan SOP dalam konteks PAUD HI.

Penyusunan Program Kerja

  • Identifikasi Kebutuhan
  • Langkah pertama dalam penyusunan program kerja adalah melakukan identifikasi kebutuhan anak dan masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilakukan melalui survei atau diskusi dengan orang tua dan tokoh masyarakat untuk memahami tantangan dan harapan mereka terkait layanan PAUD.
  • Penetapan Tujuan
  • Setelah kebutuhan teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menetapkan tujuan yang jelas dan terukur. Tujuan ini harus mencakup aspek pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak.
  • Pengembangan Rencana Aksi
  • Rencana aksi harus mencakup kegiatan-kegiatan spesifik yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap kegiatan harus memiliki indikator keberhasilan yang jelas serta jadwal pelaksanaan.
  • Penentuan Sumber Daya
  • Identifikasi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan rencana aksi. Ini termasuk tenaga pendidik, fasilitas, bahan ajar, serta dukungan dari pihak terkait seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan.

Standar Operasional Prosedur (SOP)

  • Penyusunan SOP, SOP harus disusun untuk setiap aspek layanan PAUD HI yang akan dilaksanakan di Satuan PAUD. SOP ini harus mencakup prosedur pelaksanaan kegiatan pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak.
  • (Pelatihan Tenaga Pendidik), Tenaga pendidik perlu dilatih untuk memahami dan menerapkan SOP yang telah disusun. Pelatihan ini juga harus mencakup metode pembelajaran yang sesuai dengan prinsip PAUD HI, seperti belajar melalui bermain dan berorientasi pada perkembangan anak.
  • Monitoring dan Evaluasi, SOP harus mencakup mekanisme monitoring dan evaluasi untuk menilai efektivitas program kerja yang dilaksanakan. Ini termasuk pengumpulan data terkait perkembangan anak serta umpan balik dari orang tua dan masyarakat.
  • Pelaporan, Satuan PAUD harus menyusun laporan berkala mengenai pelaksanaan program kerja dan pencapaian indikator keberhasilan kepada instansi terkait. Laporan ini penting untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut serta melakukan perbaikan jika diperlukan.

Tujuan PAUD HI

Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) adalah untuk menciptakan anak-anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013, tujuan ini dapat dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan Umum

Tujuan umum PAUD HI adalah untuk menyelenggarakan layanan pengembangan anak usia dini secara holistik dan integratif. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua kebutuhan esensial anak terpenuhi, mencakup aspek pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, serta perlindungan dan kesejahteraan anak.

Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari PAUD HI meliputi:

  1. Terpenuhinya Kebutuhan Esensial Anak, memastikan bahwa anak-anak mendapatkan layanan yang mencakup kesehatan dan gizi yang memadai, stimulasi pendidikan, serta pengasuhan yang baik.
  1. Perlindungan Anak, melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan salah, dan eksploitasi di mana pun mereka berada.
  1. Pelayanan Terintegrasi, menyelenggarakan pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan terkait sesuai dengan kondisi wilayah.
  1. Komitmen Pemangku Kepentingan, mewujudkan komitmen dari seluruh unsur terkait, termasuk orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan anak usia dini.
  • (Laporan Evaluasi PAUD HI.)

            Dalam riset (Siagian and Adriany 2020) dijelaskan bahwa implementasi program PAUD HI dihadapkan pada setidaknya tiga masalah utama yaitu, pemahaman, integrasi, dan tata kelola. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman terhadap PAUH HI masih rendah. Kemudian hubungan dengan berbagai stakeholder juga belum terintegrasi dengan bagus, dan terakhir tata kelola yang belum mumpuni. Sehingga, ada kebutuhan untuk mengedukasi para pemangku kepentingan tentang nilai dan pentingnya program. Selain itu perlu ada sistem tata kelola (yaitu kerangka kerja atau pedoman) untuk mereka yang dapat membantu kabupaten dalam melaksanakan PAUD HI.

            Selanjutnya dijelaskan bahwa untuk dapat mengimplementasikan PAUD HI secara utuh dan menyeluruh dibutuhkan cara berpikir yang baru terkait dengan keterlibatan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Pendidikan anak usia dini yang secara integratif berbasis sekolah, keluarga, dan masyarakat dapat secara efektif membentuk kematangan kognitif, afektif, dan psikomotorik (Wahyuni 2019). Adapun kesimpulan dari temuan survei di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara satuan PAUD yang mendapat intervensi PAUD HI dengan yang tidak mendapat intervensi dalam hal pemahaman.
  • Indikator yang sudah dipahami 90 -- 98% satuan: 3 indikator (PHBS, PMT dan ketersediaan fasilitas sanitasi dan air bersih) baik satuan yang mendapat bimtek tentang PAUD HI maupun satuan yang tidak menerima bimtek. Namun demikian dalam implementasi ketersediaan fasilitas sanitasi dan air bersih termasuk paling sedikit dilaksanakan sekitar 5,8%.
  • Indikator PAUD HI yang masih kurang dipahami satuan PAUD: data pertumbuhan anak yang dilaporkan ke orang tua dan perangkat yang dapat digunakan untuk memantau tumbuh kembang anak.
  • Indikator PAUD HI yang paling sulit dilaksanakan: kelas orang tua dan koordinasi dengan unit lain terkait pemenuhan gizi dan Kesehatan peserta didik. Indikator PAUD HI yang paling mudah dilaksanakan: perilaku hidup bersih dan sehat melalui pembiasaan.
  • Kendala dalam melaksanakan kelas orang tua adalah sulit menentukan waktu untuk bertemu orang tua karena sibuk bekerja. Kendala lainnya pada saat implementasi indikator PAUD HI adalah kurang memahami indikator secara detail, tidak tahu harus koordinasi dengan pihak mana dan tidak ada yang mengarahkan.
  • Koordinasi dengan unit lain lebih banyak dilakukan secara aktif dari satuan PAUD ke unit kerja yang dituju. Pendekatan dari pemerintah daerah yang mendapat intervensi ke satuan PAUD belum optimal.

REFERENSI

Akil Musi, M., & Yusri Bachtiar, M. (n.d.). LP2M-Universitas Negeri Makassar Implementasi Layanan Program Holistik Integratif pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini.

Dr. Yuliani Nurani, M.Pd. 2019. Layanan PAUD Holistik Integratif. Modul 1 PPG Bagi Guru PAUD tahun 2019. Kemendikbud

Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderalmpendidikan Anak Usia Din, Dasar, Dan Menengah Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Riset Dan Teknologi. (Laporan Evaluasi Program Paud Holistik Instegratif.

Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Paud Holistik Integratif Di Satuan Paud. (2015). Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK-INTEGRATIF.

Program, J., Anak, S. P., Dini, U., Erifkha1, E. U., & Zulfahmi2, M. N. (2024). "Ceria" Upaya Pemenuhan Hak Anak Usia Dini Melalui Program Layanan PAUD Holistik Integratif. 13(2).

Rachmayani, Ik., Karisniatun, K., & Suarta, I. N. (2022). Implementasi PAUD HI (Holistik Integratif) Pada TK di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2022. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7(3), 1300--1309. https://doi.org/10.29303/jipp.v7i3.731

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun