Standar Operasional Prosedur (SOP)
- Penyusunan SOP, SOP harus disusun untuk setiap aspek layanan PAUD HI yang akan dilaksanakan di Satuan PAUD. SOP ini harus mencakup prosedur pelaksanaan kegiatan pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak.
- (Pelatihan Tenaga Pendidik), Tenaga pendidik perlu dilatih untuk memahami dan menerapkan SOP yang telah disusun. Pelatihan ini juga harus mencakup metode pembelajaran yang sesuai dengan prinsip PAUD HI, seperti belajar melalui bermain dan berorientasi pada perkembangan anak.
- Monitoring dan Evaluasi, SOP harus mencakup mekanisme monitoring dan evaluasi untuk menilai efektivitas program kerja yang dilaksanakan. Ini termasuk pengumpulan data terkait perkembangan anak serta umpan balik dari orang tua dan masyarakat.
- Pelaporan, Satuan PAUD harus menyusun laporan berkala mengenai pelaksanaan program kerja dan pencapaian indikator keberhasilan kepada instansi terkait. Laporan ini penting untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut serta melakukan perbaikan jika diperlukan.
Tujuan PAUD HI
Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) adalah untuk menciptakan anak-anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013, tujuan ini dapat dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan Umum
Tujuan umum PAUD HI adalah untuk menyelenggarakan layanan pengembangan anak usia dini secara holistik dan integratif. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua kebutuhan esensial anak terpenuhi, mencakup aspek pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, serta perlindungan dan kesejahteraan anak.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari PAUD HI meliputi:
- Terpenuhinya Kebutuhan Esensial Anak, memastikan bahwa anak-anak mendapatkan layanan yang mencakup kesehatan dan gizi yang memadai, stimulasi pendidikan, serta pengasuhan yang baik.
- Perlindungan Anak, melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan salah, dan eksploitasi di mana pun mereka berada.
- Pelayanan Terintegrasi, menyelenggarakan pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan terkait sesuai dengan kondisi wilayah.
- Komitmen Pemangku Kepentingan, mewujudkan komitmen dari seluruh unsur terkait, termasuk orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan anak usia dini.
- (Laporan Evaluasi PAUD HI.)
      Dalam riset (Siagian and Adriany 2020) dijelaskan bahwa implementasi program PAUD HI dihadapkan pada setidaknya tiga masalah utama yaitu, pemahaman, integrasi, dan tata kelola. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman terhadap PAUH HI masih rendah. Kemudian hubungan dengan berbagai stakeholder juga belum terintegrasi dengan bagus, dan terakhir tata kelola yang belum mumpuni. Sehingga, ada kebutuhan untuk mengedukasi para pemangku kepentingan tentang nilai dan pentingnya program. Selain itu perlu ada sistem tata kelola (yaitu kerangka kerja atau pedoman) untuk mereka yang dapat membantu kabupaten dalam melaksanakan PAUD HI.
      Selanjutnya dijelaskan bahwa untuk dapat mengimplementasikan PAUD HI secara utuh dan menyeluruh dibutuhkan cara berpikir yang baru terkait dengan keterlibatan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Pendidikan anak usia dini yang secara integratif berbasis sekolah, keluarga, dan masyarakat dapat secara efektif membentuk kematangan kognitif, afektif, dan psikomotorik (Wahyuni 2019). Adapun kesimpulan dari temuan survei di antaranya adalah sebagai berikut:
- Terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara satuan PAUD yang mendapat intervensi PAUD HI dengan yang tidak mendapat intervensi dalam hal pemahaman.
- Indikator yang sudah dipahami 90 -- 98% satuan: 3 indikator (PHBS, PMT dan ketersediaan fasilitas sanitasi dan air bersih) baik satuan yang mendapat bimtek tentang PAUD HI maupun satuan yang tidak menerima bimtek. Namun demikian dalam implementasi ketersediaan fasilitas sanitasi dan air bersih termasuk paling sedikit dilaksanakan sekitar 5,8%.
- Indikator PAUD HI yang masih kurang dipahami satuan PAUD: data pertumbuhan anak yang dilaporkan ke orang tua dan perangkat yang dapat digunakan untuk memantau tumbuh kembang anak.
- Indikator PAUD HI yang paling sulit dilaksanakan: kelas orang tua dan koordinasi dengan unit lain terkait pemenuhan gizi dan Kesehatan peserta didik. Indikator PAUD HI yang paling mudah dilaksanakan: perilaku hidup bersih dan sehat melalui pembiasaan.
- Kendala dalam melaksanakan kelas orang tua adalah sulit menentukan waktu untuk bertemu orang tua karena sibuk bekerja. Kendala lainnya pada saat implementasi indikator PAUD HI adalah kurang memahami indikator secara detail, tidak tahu harus koordinasi dengan pihak mana dan tidak ada yang mengarahkan.
- Koordinasi dengan unit lain lebih banyak dilakukan secara aktif dari satuan PAUD ke unit kerja yang dituju. Pendekatan dari pemerintah daerah yang mendapat intervensi ke satuan PAUD belum optimal.
REFERENSI
Akil Musi, M., & Yusri Bachtiar, M. (n.d.). LP2M-Universitas Negeri Makassar Implementasi Layanan Program Holistik Integratif pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini.
Dr. Yuliani Nurani, M.Pd. 2019. Layanan PAUD Holistik Integratif. Modul 1 PPG Bagi Guru PAUD tahun 2019. Kemendikbud