Mohon tunggu...
Lisa Kisma Hayati
Lisa Kisma Hayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Yuk belajar dari sekarang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

PAUD HI: Lebih dari Sekadar Belajar, Meraih Potensi Maksimal Anak

8 Januari 2025   14:52 Diperbarui: 8 Januari 2025   14:52 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Badan Pemberdayaan Masyarakat, melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; fasilitasi layanan PAUD HI dengan mengoptimalkan daya dukung yang ada di masyarakat. Berperan dalam: pemberdayaan masyarakat: Memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan PAUD HI.

Polres/Polsek, melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi dan pelaporan terkait layanan keamanan dan ketertiban di Satuan PAUD, termasuk penyuluhan tentang jaminan keamanan dan perlindungan hukum dari tindak penelantaran dan kekerasan terhadap anak didalam keluarga. Berperan dalam: meamanan dan ketertiban: Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan sekitar PAUD; sosialisasi hukum: Memberikan sosialisasi tentang perlindungan anak dari kekerasan.

Organisasi Mitra, sebagai pendamping, pembina, dan mitra kerjaSatuan PAUD dalam menyelenggarakan PAUD HI. Organisasi mitra seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau perusahaan dapat berperan dalam: pendanaan: Memberikan bantuan dana untuk pengembangan PAUD HI; program khusus: Melaksanakan program-program khusus sesuai dengan fokus organisasi.

Posyandu, melaksanakan pelayanan kesehatan dasar kepada anak usia dini yang mencakup penimbangan dan pengukuran tinggi badan serta pemberian vitamin A secara berkala. Posyandu berperan dalam:Pemberian imunisasi: Memberikan imunisasi lengkap kepada anak; pemberian vitamin: Memberikan vitamin A dan suplemen lainnya; pemeriksaan tumbuh kembang: Melakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak secara berkala.

Tokoh masyarakat, sebagai pendamping, pembina, dan mitra kerja Satuan PAUD dalam memberikan fasilitasi, advokasi, penyuluhan terkait dengan nilai dan budaya setempat yang sesuai dengan konten PAUD HI. Tokoh masyarakat berperan sebagai: pendamping: Memberikan pendampingan kepada satuan PAUD; advokasi: Melakukan advokasi terkait pentingnya PAUD HI.

Orang tua, mitra Satuan PAUD dalam melaksanakan PAUD HI di Satuan PAUD maupun di dalam lingkungan keluarganya. Orang tua merupakan mitra utama PAUD dalam: pengasuhan: memberikan pengasuhan yang baik di rumah; partisipasi: aktif berpartisipasi dalam kegiatan PAUD.

Kolaborasi yang kuat antara semua pihak terkait sangat penting untuk memastikan keberhasilan penyelenggaraan PAUD HI. Dengan melibatkan berbagai pihak, PAUD HI dapat memberikan layanan yang lebih komprehensif dan memenuhi kebutuhan anak usia dini secara holistik.

Pendekatan Holistik dalam PAUD HI

Pendekatan holistik dalam PAUD HI adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi tumbuh kembang anak. Dengan pendekatan ini, anak akan tumbuh menjadi individu yang utuh, sehat, cerdas, dan berkarakter. Pendekatan holistik pada PAUD HI berfokus pada perkembangan seluruh aspek anak, termasuk:

  • Pengembangan Kognitif: Memastikan anak mendapatkan stimulasi yang cukup untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, analitis, dan kreatif. Ini dilakukan melalui aktivitas bermain yang menyenangkan yang merangsang imajinasi dan eksplorasi.
  • Pengembangan Emosional: Mengajarkan anak untuk mengenali dan mengelola emosi mereka. Melalui interaksi dengan teman sebayanya, anak belajar tentang empati, kerjasama, dan penyelesaian konflik.
  • Pengembangan Sosial: PAUD HI mendorong anak untuk berinteraksi dalam kelompok, sehingga mereka dapat belajar tentang norma sosial, berbagi, dan berkolaborasi dengan orang lain. Keterampilan sosial ini penting untuk kehidupan di masa depan.
  • Pengembangan Fisik: Pentingnya aktivitas fisik di usia dini tidak bisa diabaikan. PAUD HI mencakup berbagai kegiatan fisik yang membantu anak mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus, yang berkontribusi pada kesehatan dan kebugaran mereka.
  • Pengembangan Moral dan Etika: Mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan rasa hormat kepada orang lain. Pendidikan karakter ini akan membentuk landasan bagi perilaku dan sikap anak di masa depan.

Penyusunan Program Kerja dan Standar Operasional Prosedur Penyelenggaraan PAUD HI di Satuan PAUD

Program Kerja dan SOP adalah dua pilar penting dalam memastikan penyelenggaraan PAUD HI berjalan lancar, efektif, dan berkelanjutan. Ibarat sebuah bangunan, program kerja adalah rancangan besarnya, sementara SOP adalah detail teknis yang menopang setiap bagian. Penyusunan program kerja dan standar operasional prosedur (SOP) untuk penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) di Satuan PAUD merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa layanan pendidikan yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan esensial anak secara optimal. Program ini melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BKKBN, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Polres/Polsek, organisasi mitra, Posyandu, tokoh masyarakat, dan orang tua. Berikut adalah penjelasan mengenai penyusunan program kerja dan SOP dalam konteks PAUD HI.

Penyusunan Program Kerja

  • Identifikasi Kebutuhan
  • Langkah pertama dalam penyusunan program kerja adalah melakukan identifikasi kebutuhan anak dan masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilakukan melalui survei atau diskusi dengan orang tua dan tokoh masyarakat untuk memahami tantangan dan harapan mereka terkait layanan PAUD.
  • Penetapan Tujuan
  • Setelah kebutuhan teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menetapkan tujuan yang jelas dan terukur. Tujuan ini harus mencakup aspek pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak.
  • Pengembangan Rencana Aksi
  • Rencana aksi harus mencakup kegiatan-kegiatan spesifik yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap kegiatan harus memiliki indikator keberhasilan yang jelas serta jadwal pelaksanaan.
  • Penentuan Sumber Daya
  • Identifikasi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan rencana aksi. Ini termasuk tenaga pendidik, fasilitas, bahan ajar, serta dukungan dari pihak terkait seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun