Selanjutnya, bersifat rasionalistik bahwa semua pesan-pesan al-Qur'an, seperti ajakan kepada kebenaran, keadilan, kejujuran, menghargai orang lain, bekerja keras, semuanya tidak ada yang bertentangan dengan kedua sifat di atas.
Dalam al-Qur'an, ada banyak ayat yang membicarakan tentang konsep atau ajaran etika. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya etika dalam sistem kehidupan manusia.Â
Etika yang diajarkan al- Qur'an mengacu kepada standar yang ditetapkan oleh Allah SWT. Figur yang menjadi contoh konkret dalam bidang etika ini adalah Nabi Muhammad Saw sendiri. Sebagaiman firman Allah dalam QS. Al-Qalam ayat 4 yang terjemahannya :
" dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung."
Ayat di atas merupakan petunjuk al-Qur'an tentang nilai-nilai etika yang terkandung di dalamnya. Rasulullah sebagai puncak keteladanan serta figur publik sepanjang masa telah memberikan sendi-sendi etika/akhlak kepada umat-Nya.Â
Hal ini telah dirasakan sendiri oleh Anas, sebagai pembantu Rasulullah Saw selama 10 tahun, tidak pernah dikecewakan dan dimarahi.Â
Bahkan, ketika A'isyah ditanya oleh para sahabat tentang akhlak/etika Rasulullah, Aisyah menjawab: Akhlak Rasulullah adalah al-Qur'an. Â Dari sini kita bisa mengambil pelajaran bahwa al-Qur'an sebagai sumber etika.
Dalam perspektif Islam (al-Qur'an), etika tidak saja merupakan ajaran yang bersifat konseptual tetapi juga praktikal. Keberadaan Nabi Muhammad SAW sebagai figur keteladanan dalam bidang tingkah laku (behaviour) telah memberikan kontribusi penting dalam penerapan nilai-nilai etika yang dapat ditiru secara langsung oleh umat manusia.Â
Dari sini, al-Qur'an berarti kitab yang mengajarkan etika, akhlak, atau moral bagi kehidupan manusia.Â
Maka, tidaklah mengherankan jika kajian etika politik pun dapat dirujuk kepada al-Qur'an. Al-Qur'an mengandung pesan-pesan moral yang sangan sistematik, ajaran-ajaran tentang moral ini dapat dijadikan sebagai standar nilai yang dituangkan dalam bentuk etika Qur'ani (Etika dalam perspektif al-Qur'an).
Etika politik merefleksikan kualitas moral para pelaku politik dan sekaligus masalah tatanan hidup kemasyarakatan, hukum, keadilan, karena etika politik akan berpegang pada nilai-nilai, norma, etik, dan moral.Â