Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menikung (5)

10 Maret 2022   16:58 Diperbarui: 10 Maret 2022   17:02 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Hingga tidurnya nyenyak sampai Subuh. Terbangun karena ada yang mengetuk pintu. Ah bukan mengetuk. Menggedor. Sangat keras. Bangunnya juga terperanjat. Dia sempoyongan pergi ke depan. Membuka pintu pun masih kesemutan. Pintu dibuka, matanya berkedip-kedip silau oleh cahaya dari luar.

"Baru bangun Kang Kus teh?"

Ternyata Lia yang menggedor pintu.

"Iya." Kusnadi .mengangguk sambil tersipu. "Silakan masuk. Dari mana Lia teh?"

"Pulang sekolah. Ada pelajaran bebas, ya pulang mampir ke sini."

Lia duduk di kursi.

"Tadi malam nggak bisa tidur."kata Kusnadi sambil memegangi rambutnya yang kusut. "Tidur nyenyak waktu Subuh. Kaget barusan ada yang menggedor pintu."

"Iya kan dari tadi diketuk-ketuk. Kirain teh sudah nggak ada di rumah. Tapi kata yang punya rumah belum kelihatan berangkat."

"Sudah lama Lia teh?"

"Adaaa..." matanya mendelik ke langit-langit. "Setengah jam."

"Setengah jam?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun