Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menikung (5)

10 Maret 2022   16:58 Diperbarui: 10 Maret 2022   17:02 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Makanya dia sudah minta daftar pesangon juga, mungkin saking kenapa?"

"Barangkali Akang pernah menyeludiki, apa sebabnya sampai Si Oom melakukan semua ini?"

Zulkarnaen tertawa kecil.

"Akang mah sudah nggak mau menyelidiki lagi apa sebabnya. Sudah capek! Sekarang mah Akang sudah bulat. Bagaimana menghadapi permintaan Si Oom itu."

"Akang sudah menyanggupi?" tanya Kusnadi.

"Kalau menyanggupi belum. Tapi mau bagaimana lagi."

Kusnadi, Pepen, dan Mira saling melirik.

"Jadi sekarang tinggal menentukan berapa-berapanya ya?" kata Mira.

Zulkarnaen mengangguk.

"Berapa tshun masa kerja kita teh?" tanya Pepen ke Mira.

"Tiga tahun lebih dua bulan!" jawab Mira.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun