Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menikung (1)

7 Maret 2022   21:45 Diperbarui: 7 Maret 2022   21:47 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Iya." sahut Kusnadi pendek.

"Yang dulu ada di SIT nya, siapa saja?

"Wijaya dan Zulkarnaen." kata Kusnadi. Zulkarnaen itu pemimpin redaksi.

"Kata Zul gimana?"

"Dia gimana Wijaya saja."

Dari lapangan Kusnadi berangkat ke rumah Zulkarnaen. Tetapi tampak sepi sekali. Karena menekan bel beberapa kali tidak ada yang ke luar juga, Kusnadi melingkar ke belajang. Di dapur tampak Bi Tiah sedang bekerja.

"Kang Zul ke mana Bi?" tanya Kusnadi dari pintu.

"Nggak tahu ya semuanya pada berangkat kemarin. Denger-denger sih ke luar kota."

"Di sini cuma Bibi saja?"

"Ada Neng Lia. Sebentar ya barangkali ada di kamarnya."

Tak lama Lia muncul sambil menggenggam radio kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun