"Iya." sahut Kusnadi pendek.
"Yang dulu ada di SIT nya, siapa saja?
"Wijaya dan Zulkarnaen." kata Kusnadi. Zulkarnaen itu pemimpin redaksi.
"Kata Zul gimana?"
"Dia gimana Wijaya saja."
Dari lapangan Kusnadi berangkat ke rumah Zulkarnaen. Tetapi tampak sepi sekali. Karena menekan bel beberapa kali tidak ada yang ke luar juga, Kusnadi melingkar ke belajang. Di dapur tampak Bi Tiah sedang bekerja.
"Kang Zul ke mana Bi?" tanya Kusnadi dari pintu.
"Nggak tahu ya semuanya pada berangkat kemarin. Denger-denger sih ke luar kota."
"Di sini cuma Bibi saja?"
"Ada Neng Lia. Sebentar ya barangkali ada di kamarnya."
Tak lama Lia muncul sambil menggenggam radio kecil.