Aksi Siklus 1
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut adalah sebagai berikut :
- Guru menggunakan model pembelajaran bermain dan menggunakan media roda putar.
- Anak bermain roda putar yang berisi angka-angka 1-10 yang dapat diputar oleh anak. Saat bermain anak memutar roda putar kemudian menyebutkan angka yang didapat dan mencari angka yang sama dengan yang sudah didapat pada roda putar. Kemudian anak membilang dengan replika ikan sesuai dengan angka yang dapat. Anak juga meniru cara menuliskan lambang bilangan.
- Dengan menggunakan media yang konkrit maka pembelajaran akan lebih menyenangkan dan dapat menarik perhatian anak sehingga anak lebih fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Aksi Siklus 2
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut adalah sebagai berikut :
- Guru menggunakan model pembelajaran bermain dan menggunakan media box sortir huruf vokal.
- Anak melompat dengan 1 kaki dan menyebutkan huruf-huruf vokal sesuai yang di tempel dilantai, kemudian anak mengambil kartu huruf vokal untuk dimasukkan kedalam box sesuai lubang huruf yang telah disediakan. Setelah itu anak meniru huruf dengan jari diatas kartu huruf dan kemudian anak meniru huruf – huruf vokal diatas tepung.
- Dengan menggunakan media yang konkrit maka pembelajaran akan lebih menyenangkan dan dapat menarik perhatian anak sehingga anak lebih fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Aksi Siklus 3
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut adalah sebagai berikut:
- Guru menggunakan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) dan guru juga menggunakan media replika buah pisang yang terbuat dari kain flanel.
- Anak di ajak membuat olahan dari pisang yaitu membuat sate pisang goreng crispy. Disini anak diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dan menghasilkan sebuah karya. Anak mengikuti proses pembuatan sate pisang goreng crispy dari awal hingga akhir. Anak diajak mengupas kulit pisang, memotong pisang dan memasangkan pada tusuk sate. Kemudian anak diajak membuat adonan tepung dan membalurkan potongan pisang kedalam tepung panir. Setelah itu anak diajak menggoreng kemudian memberikan macam-macam toping dan menuliskan merk (nama sendiri) pada hasil olahan yang dibuat.Â
- Dengan menggunakan metode pembelajaran PjBL anak mendapatkan pengalaman langsung yang menyenangkan dan anak juga dapat merasakan hasil dari olahan yang sudah dibuat sendiri.
- Adapun kekurangan dari proses yang dilaksanakan yaitu guru tidak menyediakan tempat/wadah untuk kulit pisang. Sehingga kulit pisang berceceran diatas meja dan membuat anak merasa sempit.
Aksi Siklus 4
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut adalah sebagai berikut:
- Guru menggunakan media pembelajaran yang dinamakan dengan KOPI (Kotak Pintar) yang didalamnya berisi huruf-huruf yang terbuat dari tutup botol bekas dengan banyak warna dan didalamnya juga berisi kartu gambar yang dibawahnya ada tulisannya.
- Anak di ajak mengambil kartu gambar dan menyebutkan huruf-huruf apa saja yang ada pada kartu gambar tersebut. Kemudian anak diajak mencari huruf-huruf yang ada pada kartu gambar. Lalu anak menyusun huruf menjadi bentuk kata yang sesuai dengan gambar.
REFLEKSI-DAMPAK
Refleksi Siklus 1
Dampak dari menerapkan model pembelajaran bermain dan menggunakan media pembelajaran roda putar dapat membantu guru untuk mengenalkan lambang bilangan  lebih efektif dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak monoton. Hal ini terlihat dari 8 anak yang belum memahami lambang bilangan berkurang menjadi 4 anak yang belum bisa, dengan kata lain anak mengalami peningkatan sebanyak 50%.  Dengan demikian penggunaan media roda putar dapat menjadi efektif untuk anak.Â