6. Mengalami masalah kesehatan tertentu. Kebiasaan screen time berlebih ini dan memicu persoalan baru berupa masalah kesehatan seperti gangguan saraf, sakit area leher dan punggung.
7. Kemampuan bersosialisasi berkurang dan hilangnya empati. Keasyikan menonton televisi maupun gawai dapat berdampak pada sikap apatis anak terhadap kondisi sekelilingnya. Anak asyik dengan "dunianya" sendiri tanpa membutuhkan teman bermain di sampingnya.
8. Adanya gangguan tumbuh kembang. Selain berpengaruh pada kesehatan mata, screen time berlebih dapat menyebabkan anak rentan mengalami gangguan tidur. Selain itu, berpengaruh pula pada perkembangan sensorik, motorik halus, dan motorik kasarnya yang tidak sesuai dengan milestone tumbuh kembang sesuai umur.
Strategi Durasi Sehat
Penulis mendefinisikan durasi sehat screen time pada anak sebagai waktu yang tepat, efektif, dan efisien dalam pemberian waktu menatap layar serta untuk menekan efek negatif atau potensi buruk yang terjadi. Dengan kata lain, memaksimalkan manfaatnya dan meminimalisir mudharatnya.
Oleh sebab itu, agar screen time orang tua untuk kepentingan pekerjaan dapat ditunaikan dengan lancar dan anak tetap melaksanakan kegiatan positif, maka perlu diterapkan strategi durasi sehat screen time pada anak, diantaranya :
1. Menguatkan kelekatan (bonding) antara orang tua dan anak.
Ya, sebegitu pentingnya membangun ikatan emosional yang baik dengan anak. Sehingga demikian bisa membuat anak menjadi mudah diajak kerja sama dan melaksanakan aturan yang diterapkan oleh orangtuanya.
Adapun kelekatan emosional ini bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk. Salah satunya yaitu orang tua yang membiasakan diri mendengarkan cerita anak hingga tuntas. Dengan demikian anak dengan leluasa bercerita dan menyampaikan semua yang ada di benaknya.
Sehingga ketika orang tua menjelaskan alasan screen time untuk kepentingan pekerjaan diharapkan anak juga bisa mengerti, memahami, dan bisa memaklumi.
2. Menyediakan buku, peralatan prakarya, dan mainan edukatif untuk anak.