Dalam proses pembelajaran anak usia dini dapat diselipkan melalui berbagai kegiatan yang menarik bagi anak-anak. Seperti halnya saat orang tua memberikan pemahaman kepada anak tentang makna berpuasa.
Orang tua bisa mengajarkannya melalui kegiatan menonton film kartun animasi Islami bersama-sama, bercerita dari buku, bermain peran, hingga bernyanyi misalnya lagu-lagu islami yang berisi tentang rukun Islam.
Sampaikan makna berpuasa kepada anak dengan bahasa sederhana agar anak mudah memahaminya. Diharapkan pula mulai tumbuh rasa cinta dan rasa syukur anak sehingga dapat belajar berpuasa didasari atas kemauannya.
2. Orang tua memberi contoh kepada anak.
Orang tua sebagai role model putra dan putrinya tentu sebaiknya memberikan contoh yang baik. Orang tua yang sebelumnya terbiasa puasa sunnah misalnya setiap hari senin dan kamis pasti memicu timbulnya serangkaian pertanyaan dari anak misalnya kenapa ayah dan bunda tidak makan dan minum. Sehingga biasanya dari pertanyaan tersebut muncul ketertarikan untuk belajar berpuasa dalam diri anak.
Sampaikan pula hal-hal yang tidak diperbolehkan dilakukan selama berpuasa misalnya larangan makan, minum, berlama-lama menangis, marah-marah, dan sebagainya
Bahkan contoh pun bisa datang dari teman-teman seumurannya. Fitrahnya anak-anak memanglah sangat bersemangat belajar. Maka tugas orang tua buat anak suka, bukan hanya bisa, sehingga tanpa pengawasan pun kelak anak akan timbul pertanggungjawaban atas dirinya sendiri.
3. Puasa setengah hari.
Ada beberapa pilihan durasi yang kesemuanya bergantung pada kebijakan orang tua terhadap anak berdasarkan kondisi dan kemampuan anak. Misalnya, jika anak turut makan sahur, maka latihlah berpuasa hingga beberapa jam ke depan.
Puasa setengah hari atau bahkan kurang dari itu merupakan serangkaian tahapan anak dalam belajar berpuasa. Dengan berlatih puasa secara bertahap anak merasa tidak ada keterpaksaan dalam menjalankannya.
4. Mulai dari puasa makanan favoritnya.