Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Berikut 4 Cara Unik Membangun Empati pada Anak

4 Januari 2024   16:01 Diperbarui: 15 Januari 2024   12:49 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak perempuan membantu meminumkan obat ibunya (sumber : freepik)

“Uhm, bunda haus sekali selesai jemur pakaian”. Lalu, amati respon anak misal anak belum sesuai dengan yang kita inginkan, pancing kembali.

“Kakak tidak ambilkan bunda minum, gitu? kan bunda haus”. Kemudian amati kembali respon anak.

2. Mengajukan pertanyaan

“Aduh, kaki bunda pegel-pegel nih. Enaknya ngapain, ya”.

Biasanya si kecil langsung memijat kaki saya meskipun tenaga tak sebesar orang dewasa.

3. Menceritakan kondisi nyaman

“Wah, bunda barusan selesai menyapu nih sama merapikan mainan kakak. Lantai jadi bersih, mainan dan buku-buku kakak jadi tertata rapi, jadi lebih indah dipandang”. Eh, tapi kok sepatu kakak masih ada yang belum diletakkan di rak sepatu, ya. Jadi tidak rapi deh terasnya. Nanti kalau keinjak pas kita jalan gimana karena sepatu masih berada di depan pintu.

Mari kita memperhatikan respon anak lalu apa reaksinya.

4. Mengajak anak bermain peran

Misalnya bermain peran menjadi orang sakit. Menangis karena kesakitan, kemudian anak menyusun bantal. Kepala saya diangkat diminta tidur, lalu minum obat. Kalau saya tidak mau, saya langsung diambilkan minum air putih. Yang dilakukan si kecil benar-benar persis sama yang biasa saya lakukan kepadanya. Memang ya, anak peniru ulung.

Mari kita menerapkan cara-cara tersebut untuk membangun kemampuan empati anak. Disadari atau tidak, rasa empati pada anak dapat membentuk karakter baiknya di kemudian hari diantaranya sebagai bekal hidup bermasyarakat. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun