Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Berikut 4 Cara Unik Membangun Empati pada Anak

4 Januari 2024   16:01 Diperbarui: 15 Januari 2024   12:49 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak perempuan membantu meminumkan obat ibunya (sumber : freepik)

Selang beberapa saat, sambil menaruh tangannya di tengkuk leher saya, tiba-tiba si kecil berkata, “Ummi, kakak pijitin ya, biar kepalanya cepat sembuh”.

Duh gusti, tambah meleleh saya. Alhamdulillah si kecil punya inisiatif untuk menunjukkan rasa empati kepada ibunya.

Empati bukan sekadar perintah namun benar-benar tumbuh dari dalam nurani. Meskipun awalnya ada “pancingan-pancingan” karena itu semata-mata bagian dari pola asuh sesuai dengan fase usianya. Semoga tanpa diminta tolong pun, empati adalah inisiatif yang terus bertumbuh dalam dirinya.

Apabila sikap empati sudah melekat dalam diri anak, maka itu menjadi salah satu bagian fondasi awal anak dapat bersosialisasi dengan baik terhadap teman sebayanya bahkan orang dewasa. Anak mengenali emosi orang lain, meminjamkan mainan kepada teman, berbagi makanan, dan sebagainya. Pada akhirnya, anak akan menjadi teman yang akan dirindukan kehadirannya oleh teman-temannya karena sikap penyayang dan empatinya.

Di usia dewasa, anak tumbuh menjadi pribadi yang peka akan kesulitan orang lain dan kelak menjadi orang tua yang teduh nasihatnya.

Empati atau timbang rasa adalah daya untuk memahami atau merasakan apa yang dialami orang lain dari sudut pandang mereka, yakni daya untuk menempatkan diri sendiri pada posisi orang lain.

Empati merupakan hal mendasar yang harus orang tua tanamkan kepada anak sejak kecil. Oleh sebab itu, sebagai orang tua sebaiknya memberi contoh dan memulai rasa empati tersebut dari kita kepada mereka.

Sekalipun merasa anak harus pakai “kode-kodean” agar dirinya peka, hal tersebut bukanlah menjadi sebuah persoalan. Bahkan, tidak masalah jika misalnya kita berterus terang minta tolong langsung kepada mereka. Barulah pada suatu waktu atau momen tertentu orang tua dapat menasihatinya untuk membimbing perkembangan rasa empati dan kepekaannya.

Berikut saya sampaikan 4 cara unik orang tua membangun rasa empati pada anak, diantaranya :

1. Menunjukkan kesulitan kita

Saya mengambil pemisalan kondisi, misalnya saya baru selesai menjemur pakaian kemudian duduk bersandar di samping si kecil yang sedang asyik bermain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun