Oleh karena itu, pentingnya menciptakan obrolan yang berkualitas terutama berhubungan dengan tumbuh kembang anak. Setiap ibu memberikan feed back atau umpan balik yang beragam pula berupa saran atau nasihat.
Zaman semakin maju justru memberi ruang gerak yang lebih luas untuk para ibu. Jika ibu berkenan banyak sekali ilmu parenting yang bisa diserap melalui media sosial, mengikuti seminar-seminar parenting (webinar), mengikuti kelas parenting, bergabung grup parenting, dan sebagainya. Di situlah para ibu bebas bereksplorasi menyampaikan berbagai pertanyaan dan mencari ilmu seputar parenting.
Curhat Ada Batasnya
Satu hal lagi yang jangan sampai terabaikan oleh para ibu bahwa curhat ada batasannya. Tak jarang dalam setiap obrolan yang semakin asyik justru akan mengupas cerita lebih mendalam dan merambat ke pembahasan yang melebar terutama terkait dengan hal pribadi.Â
Maka hindari hal demikian untuk melindungi privasi karena yang dikhawatirkan berdampak negatif baik pada diri sendiri maupun orang lain. Ibu tetap harus bijak dalam memilih topik yang diceritakan.
Dalam mengasuh anak dipenuhi drama dan mengalami pasang dan surut suasana hati. Tidak lupa untuk ibu terus mengevaluasi diri karena ketika ibu memulai peran sebagai orang tua, seringkali merasa cemas dan takut membuat kesalahan. Namun, penting kiranya diingat bahwa kesalahan adalah bagian alami dari proses belajar dalam mengasuh anak.
Curhat dengan orang yang tepat adalah satu di antara berbagai penetral labilnya emosi seorang ibu selain healing tamasya, shopping, ataupun yang lain.
Semoga bermanfaat.
*Catatan : dalam tulisan ini penulis pribadi mohon maaf apabila terdapat ketidaknyamanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H