Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

8 Manfaat Saling Curhat Sesama Ibu

30 November 2023   22:54 Diperbarui: 15 Januari 2024   13:08 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita sedang ngobrol (sumber : freepik)

Terlepas dari itu semua, para ibu memiliki tujuan sama yakni menginginkan sebuah penyelesaian atas hambatan yang sedang dialami. Dengan demikian, memulai menciptakan obrolan ringan sesama ibu terkait anak bisa jadi menemukan jalan keluar.

Apabila seorang ibu sudah mentok cerita ke keluarga, tidak ada salahnya curhat ke sesama ibu teman sebaya anaknya. Dengan catatan aman dan tanpa menghakimi, justru mengedukasi.

Curhat Penulis

Bercerita soal toilet training si kecil, ada kisah dimana momen curhat penulis dengan ibu teman si kecil berbuah hasil. Suatu ketika penulis menemani si kecil main ke rumah temannya yang jaraknya cukup dekat. Beruntunglah saat itu ibu teman si kecil sedang berada di rumah. Terjadilah obrolan diantara kami membahas tentang perkembangan kemampuan anak kami Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB) di toilet.

Penulis menceritakan bahwa si kecil sudah mau BAK di toilet sendiri namun tidak dengan BAB-nya. Si kecil masih suka kecolongan BAB di celana maupun di popok. Apa mungkin si kecil trauma karena dulu pernah sedikit penulis "paksa" BAB di toilet sehingga berdampak pada rasa takut. Hal demikian yang penulis khawatirkan. Semakin ke sini penulis mencoba untuk memberikan kelonggaran pada si kecil namun tetap terus menasihatinya.

Cerita tersebut penulis utarakan pada ibu teman si kecil hingga obrolan kami berujung pada momen teman si kecil yang ingin BAB.

Itu dia yang penulis tunggu-tunggu, batin penulis.

Pada akhirnya si kecil menyaksikan sendiri bahwa temannya sudah mampu BAB ke kamar mandi. Ibu teman si kecil pun turut menyemangati si kecil agar seperti anaknya.

Sepulang main dari rumah temannya, beberapa hari masih saja si kecil kecolongan BAB-nya. Penulis mencoba terus bersabar dan tibalah waktunya si kecil membuktikan kemampuannya selang satu dua minggu. Sampai-sampai penulis terharu bahwa si kecil pada akhirnya mampu BAB di toilet.

Selamat lulus toilet training ya, Nak. Gumam penulis.

Berdasarkan secuil cerita di atas, penulis menyadari bahwa pentingnya sesama ibu untuk saling berbagi informasi atau bisa dibilang curhat tentang tumbuh kembang anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun