Mohon tunggu...
Khusnul Zaini
Khusnul Zaini Mohon Tunggu... Pengacara - Libero Zona Mista

Menulis Semata Mencerahkan dan Melawan ....!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Analogi "Demokrasi Pasar Gelap" Indonesia

30 Maret 2022   17:17 Diperbarui: 30 Maret 2022   23:51 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Proses dan mekanisme dugaan perselingkuhan politik antar elite Parpol, antar anggota Legislatif, antara elite Parpol dengan eksekutif (Presiden beserta Menteri Kabinetnya) melalui lobby dan negosiasi politik inilah yang bisa dianalogikan sebagai Praktik Demokrasi Pasar Gelap.

Butuh keberanian ekstra untuk melawan wanprestasi politik setiap Partai Politik atas tanggung jawab etisnya. Kedudukannya sebagai pemegang mandate aspirasi rakyat dalam sistem demokrasi, harusnya melakukan pendidikan politik secara terstruktur, sistematif dan massif kepada konstituennya.

Apabila pendidikan politik benar-benar dijalankan, tentunya konstituen Parpol akan bertindak dan mensikapi patron politiknya yang terbukti tidak amanah, bertindak manipulatif mengingkari hasil konsensus strategi kebijakan partai sesuai mandate yang diberikan.

Kritik dengan cara penyampaian pesan politis yang selayaknya disuarakan, adalah cara elegan menyelamatkan para elite Parpol, elite birokrat hingga Presiden sekalipun, agar tetap amanah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sesuai koridor konstitusional.

Jika kecerdasan politik konstituen massa Parpol punya pengetahuan dan rasionalitas dalam melakukan kontrol dan kritik secara logis-konstruktif bisa terwujud, maka praktik "Analogi Demokrasi Pasar Gelap" tidak akan terjadi lagi di bumi pertiwi tercinta ini.  

Salam DEMOKRASI untuk KEADILAN SOSIAL menuju KEJAHTERAAN bersama, .......

Bahan bacaan:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun