Lokasi : SMP Negeri 1 Pegandon
Lingkup Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai : Meyakini keunikan diri sebagai aset yang harus dikembangkan secara harmonis dalam kehidupan.
Tujuan khusus :Â
- Tahap pengenalan : Anggota kelompok menemukan manfaat menjadi pribadi yang disiplin dalam berpenampilan ( C4 ).
- Tahap Akomodasi : Anggota Kelompok mampu membentuk pribadi yang disiplin (C6 ).
- Tahap Tindakan : Anggota kelompok membangun sifat yang mencerminkan sifat kedisiplinan ( A4).
Penulis : Kholisna, S.Pd.
Tanggal : 25 Juli 2023
SITUASI :
Latar Belakang masalah pada praktik ini adalah :
1. Berdasarkan AKPD pribadi 41,32 %, catatan anecdot dan observasi ternyata masih terdapat banyak anak tidak disiplin dalam berpenampilan 25%.
2. Siswa diharapkan mampu menemukan manfaat menjadi pribadi yang disiplin dalam berpenampilan.
3. Teknik yang digunakan oleh Guru BK ketika memberikan layanan sering menggunakan layanan bimbingan klasikal.
4. Teknik dan pendekatan yang diberikan belum sesuai karakteristik siswa.
5. Pemberian layanan BKp masih berbasis LOTS ( Lower Order Thingking Skill )
6. Siswa kurang dalam mengungkapkan pendapat atau idenya karena komunikasi terjadi satu arah.
Praktik ini penting untuk dibagikan karena :
1. Menunjukkan praktik baik ketika Bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama yang telah dilakukan oleh guru BK.
2. Berbagi pengalaman kepada orang lain dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.
3. Memotivasi guru lain untuk memberikan layanan BK yang terbaik kepada semua siswa terutama layanan BKp di SMP Negeri 1 Pegandon.
Peran dan Tanggung jawab dalam praktik sebagai guru BK yang saya lakukan dalam praktik ini yaitu membuat rancangan perangkat yang akan digunakan mulai dari RPL, LKPD, Media, Teks Sosiodrama, Evaluasi proses dan hasil, Instrument evaluasi pelaksanaan layanan klasikal berupa lembar refleksi dan lembar observasi serta melaksanakan layanan BKp sesuai RPL.
TANTANGANÂ
- Tantangan yang ditemui ketika melaksanakan praktik layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama :
1. Clips On jatuh sebelum pelaksanaan BKp sehingga yang satu tidak bisa dipakai.
2. Suara didalam tempat BKp ( Studio mini ) menggema karena ukuran ruangan kecil.
3. Tokoh Sosiodrama grogi sehingga menggulang kegiatan sosiodrama.
4. Layanan BKp yang diberikan menjadi kurang maksimal karena guru BK masih menyesuaikan waktu setelah siswa selesai kegiatan sehingga siswa sudah kepikiran ingin cepat selesai dan ingin segera pulang.
5. Sarana dan prasarana yang kurang memadai untuk menunjang terlaksananya layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.
6. Kurang pemanfaatan TPACK diruang BKp.
7. Siswa belum terbiasa untuk berfikir kritis ( HOTS )
- Dalam mencapai tujuan, layanan ini melibatkan berbagai pihak yaitu :
a. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab dan penentu kebijakan disekolah
b. Guru BK sebagai pemberi layanan bimbingan kelompok.
c. Kesiswaan yang dapat membantu siswa untuk lebih disiplin.
d. Siswa itu sendiri sebagai pelaksana, bagaimana ia mampu untuk disiplin dalam berpenampilan dan mentaati tata tertib sekolah.
AKSI :
- Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut :
1. karena clips on hanya 1 sehingga guru BK dan siswa dalam menyampaikan layanan bimbingan kelompok lebih mengeraskan suaranya.
2. Suara yang menggema diatur ketika editing video.
3. Menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan peserta didik dalam layanan bimbingan kelompok seperti teks sosiodrama untuk kegiatan role playing dan memberi penguatan yang positif terhadap tokoh pemeran sosiodrama.
4. Memberikan penguatan pada siswa di awal akhir layanan bimbingan kelompok agar siswa mampu berpendapat dalam forum diskusi untuk melatih siswa agar lebih komunikatif.
5. Pemanfaatan TPACK diruangan digunakan dengan maksimal.
6. Memberi motivasi pada siswa agar mampu berfikir kritis, berani berpendapat dan aktif mengikuti layanan bimbingan kelompok.
- Strategi yang digunakan yaitu :
1. Dengan melaksanakan bimbingan kelompok siswa diberikan teks sosiodrama yang akan dipraktikan dalam kegiatan inti kegiatan BKp.
2. Guru menyampaikan materi dengan saling bercerita dengan siswa tentang pengalaman disiplin dalam disekolah.
3. Dalam kegiatan ini guru memberikan penilaian proses dan hasil untuk mengetahui sejauhmana keikut sertaan siswa dalam layanan Bimbingan Kelompok "disiplin dalam berpenampilan".
- Proses Layanan Bimbingan Kelompok dengan teknik Sosiodrama :
Pada tahap awal guru memberikan motivasi agar siswa bersemangat mengikuti layanan BKp. Kemudian menyampaikan tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan tersebut. Pada tahap inti guru menberikan topik yang akan dibahas yaitu tentang disiplin dalam berpenampilan. Kemudian siswa diajak untuk bercerita dan mengutarakan tentang disiplin dalam berpenampilan disekolah selanjutnya bermain peran sebagai tokoh dan pengamat. Â Yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu :
1. Guru sebagia narasumber dan fasilitator dalam penyampaian materi.
2. Siswa sebagai peserta layanan BKp.
3. Kameramen sebagai pengambil dokumentasi.
Materi yang digunakan dalam layanan ini yaitu materi tentang disiplin dalam berpenampilan.
REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK :
Dampak dari langkah - langkah yang dilakukan:
Siswa mampu mengarahkan diri untuk melakukan pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran dalam berpenampilan disekolah, menemukan manfaat menjadi pribadi yang disiplin dalam berpenampilan, mampu membentuk pribadi yang disiplin dan membangun sifat yang mencerminkan kedisiplinan.
Hasil yang diperoleh efektif karena dengan layanan ini siswa mampu menjadi lebih disiplin dalam berpenampilan baik disekolah, dirumah, ataupun lingkungan. Siswa antusias ketika mengikuti layanan dan dari evaluasi proses dan hasil yang diberikan kepada siswa sebagian besar siswa sudah mengisi dengan hasil yang memuaskan.
Respon dari berbagai pihak dari praktik baik yang sudah dilaksanakan :
1. Dari Kepala Sekolah : menurut kepala sekolah praktik baik ini sudah sangat bagus, dengan adanya layanan bimbingan kelompok mengenai disiplin dalam berpenampilan siswa dapat memahami tentang makna disiplin berpenampilan disekolahsehingga siswa menjadi lebih tertib.
 2. Dari teman sejawat, layanan BKp dengan teknik Sosiodrama ini sudah sesuai untuk kebutuhan siswa tetapi guru BK perlu meningkatkan lagi kemampuannya agar proses pemberian layanan BKp tidak terjadi komunikasi searah dan tujuan dari teknik sosiodrama ini dapat tercapai secara maksimal.
3. Dari wali murid sangat mendukung kegiatan layanan BKp dengan materi disiplin dalam berpenampilan agar anak-anak tergugah untuk lebih disiplin lagi.
Faktor yang menjadi keberhasilan dan ketidakberhasilan dalam praktik ini yaitu :
1. Dukungan dari semua pihak
2. Kelengkapan perangkat layanan BK yang mempermudah dalam melaksanakan layanan.
3. Antusiasme siswa dalam mengikuti layanan.
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut :
Untuk bisa pemberian layanan dengan baik maka kita harus terlebih dahulu menganalisis kebutuhan siswa, menganalisis solusi, membuat perencanaan layanan dengan baik dan matang, menyusun instrumen penilaian untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam menyampaikan materi, kemudian melaksanakan layanan sesuai dengan rencana pelaksanaan layanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H