Afrizal terdiam. Spontan ia membenarkan apa yang baru saja dikatakan Safira. Bahwa tidak baik membiarkan kejahatan terus berlangsung. Meski itu terkesan remeh dan kecil. Ya, ungkapan Safira itu mengakhiri pembahasan tentang Iqbal waktu itu. Setelah itu keduanya kembali sibuk dengan buku masing-masing.
***
Di hari-hari selanjutnya, tak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Iqbal tetap berbuat ulah pada Afrizal baik di dalam atau di luar kelas. Pun sama dengan Afrizal, berusaha untuk tetap sabar meski sebenarnya ia mempunyai kesempatan dan kekuatan untuk melawan. Apalagi Afrizal sudah mempunyai bekal ilmu silat yang sempat ia tekuni selama tiga tahun saat dulu masih berada di pondok pesantren.
Sedangkan untuk Safira, Afrizal mulai sadar bahwa ia sudah benar-benar mencintainya. Meski sampai saat ini Afrizal masih belum mengungkapkan perasaannya. Entah itu sampai kapan***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H