Mohon tunggu...
Khoirunnisa
Khoirunnisa Mohon Tunggu... Guru - Penulis Ulung

Mahasiswi Universitas Jambi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam yang Halu

2 Desember 2019   19:35 Diperbarui: 2 Desember 2019   19:52 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"kreeekkeekk kreeeekkk kreeekkkk" kini suara deritan dikaca jendela menambah ngilu telinga Rumi.

Keringat dingin perlahan mengalir dipelipis kepalanya. Tangannya meraih benda yang tengah dicarinya sedari tadi. Lampu senter.

" akhirnya ketemu"ucapnya dalam hati. Dengan cepat diarahkannya sorotan lampu senter itu kearah jedela yang tepat berada di sbelah kanannya. Tidak ada  siapa pun disana, hanya sekelebat tirai putih yang menutupi jendala kaca itu melamabi-lambai tertiup angin.

'''uuuu..uuuu..uuuuuukk" suara ia kian parau terdengar.

Rumi berlari mengambil langkah seribu kekamarnya dan membanting pintu. Kini tubuhnya dibasahi keringat, jantungnya berpaju kian cepat. Tak berhenti sampai disitu, terdengar ketukan pintu,

"doorr door dorr..dor dor dooorrr"

Air matanya tak kuasa ia bendung. Ia meraih selimut dan menutupi tubuhnya layaknya seorang anak kecil yang tengah kedinginan. Angin pun berdesir kian kencang, sepertinya akan turun hujan malam ini.

            Suara-suara itu kian terdengar jelas. Ia berkomat kamit mengucap apa saja ayat yang ia hafal untuk menenangkan perasaannya yang kian ciut.

" kreekkk, kreeekkk,,uuu..uuu...uu...dooorr doorr doorr " semua suara itu kian menjadi satu berpadu dengan angin yang kian kencang.

" ya allah...allahuma...allahhuma bariklana,,,fii maa... ishh kok malah do'a makan sih. Allahulaa illah haillallah......" sambil sesenggukan dan menutup matanya rapat-rapat, ia mencoba menguatkan perasaannya. Namun suara ketukan pintu itu semakin nyaring trdengar.

"Dooorr doorr doorr.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun