Mohon tunggu...
Khoirunnisa
Khoirunnisa Mohon Tunggu... Guru - Penulis Ulung

Mahasiswi Universitas Jambi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam yang Halu

2 Desember 2019   19:35 Diperbarui: 2 Desember 2019   19:52 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lampu tiba-tiba saja hidup. Semuanya kembali terang. Rumi membuka selimutnya dan sedikit merasa lega. Namun ketukan pintu itu terdengar jelas.

''doorr doorr doorr.. Rumi buka pintunya anak..ini papa pulang"

"hah?! Ya ampun papa sama mama kan tadi keluar" ia berlari kepintu depan rumanya, diputarnya kunci yang tergantung di tuas pintu dengan cepat. Didapatinya ayah dan ibunya dengan paras muka yang cemas. Sontak saat pintu terbuka Rumi langsung memeluk mamanya.

" kamu gak papa kan Rum? Mamanya memegang pundak Rumi dan memutar-mutarnya.

" gak apa kok ma." Jawabnya singkat.

" Loh kok kamu ingusan begitu kayak habis nangis, pucet begitu mukanya"

" habisnya papa sama mama belanja lama banget, sampe sejam begitu gak kayak biasanya."gerutu Rumi

" tadi papa lupa beli stok alat mandi jadi mutar lagi sebentar, lagian kamu papa sama mama gedor-gedor pintu gak dibukain. Lama banget. Kan jadi cemas ini. Apalagi dijalan mati lampu dan anginnya lumanyan kenceng karena mau turun hujan. Jadi papa ngebut tadi naik motornya." Ungkap papa Rumi.

" Rumi takut pa, horor banget tadi. Masa ada suara orang nangis di pohon deket jendela ruang tamu apalagi tiba-tiba papa gedor pintu kayak begitu. Ada  bunyi derit-derit begitu pa". Adu Rumi sambil menahan sesenggukan lantaran habis menangis tadi. Senter yang masih menyala pun masih digenggam di tangan kirinya.

"Ya ampun, anak mama jadi ketakutan ini. Maaf ya mama sama papa lama keluarnya" sambil mengeus kepala anak semata wayangnya itu.

            "Uukkk..uuu..uukkk"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun