Namun, Sasha, yang ternyata memiliki pengetahuan tentang ritual kuno, berhasil menemukan cara membalikkan efek permintaan. Ia menyuruh Nadira mengorbankan kenangan paling berharga untuk menyelamatkan semuanya.
"Buang kenanganmu tentang Ayah dan Ibu! Itu satu-satunya cara!" teriak Sasha.
Dengan air mata deras, Nadira memutuskan menghapus seluruh kenangan masa kecilnya. Ia membisikkan doa terakhir di bawah pohon beringin. Seketika dunia kembali normal.
Nadira terbangun di kafe, kembali ke hari pertama ia mendengar cerita Sasha. Namun, ia tidak ingat siapa Sasha atau alasan ia berada di sana. Ia hanya melihat seorang barista yang menatapnya ramah sambil menyuguhkan kopi.
"Nama kamu siapa?" tanya Nadira.
Barista itu tersenyum. "Aku Sasha. Selamat datang di Kafe Kopi Bawah Pohon."
Nadira mengerutkan dahi, merasa ada sesuatu yang hilang, tapi ia tidak tahu apa. Hanya ada rasa damai yang membungkus dirinya---dan aroma kopi robusta yang kembali memenuhi udara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H