"Kamu ngajarin aku banyak hal, Dani," lanjut Rico. "Dulu aku pikir pemimpin itu harus sempurna, tapi sekarang aku tahu: pemimpin itu cuma manusia biasa yang berani berdiri buat pilihannya sendiri."
Dani mengangguk, menatap laut yang membentang di belakang Rico. Dalam hati, ia bersyukur atas semua yang terjadi---kesalahan, pengorbanan, dan keputusan-keputusan yang membentuknya.
Karena ia tahu, menjadi pemimpin bukan soal memimpin orang lain. Tapi tentang keberanian memimpin diri sendiri, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H