Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bayang-Bayang yang Memilih

22 November 2024   15:30 Diperbarui: 22 November 2024   17:18 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aditya tersenyum tipis. "Aku bangga padamu."

Malam itu, Dini berjalan pulang sendirian. Langit Pati yang berbintang terasa begitu dekat, seolah mengawasinya dari atas.

Namun, takdir belum selesai dengannya.

Saat ia membuka pintu rumah kontrakannya, ia melihat amplop putih tergeletak di meja. Tulisan tangan Aditya di atasnya terlihat rapi.

"Din, aku tahu aku mencintaimu. Tapi aku juga tahu, untuk saat ini, kamu lebih butuh mencintai dirimu sendiri. Aku tidak akan memaksa masuk ke hidupmu. Jika suatu saat kamu sudah siap, aku ada di sini. Tapi jika tidak, aku tetap bahagia pernah mengenalmu. Salam, Aditya."

Dini membacanya berkali-kali, merasakan setiap kata seperti pisau yang mengiris halus. Ia menangis, bukan karena kehilangan, tetapi karena untuk pertama kalinya, ia merasa benar-benar bebas.

Di depan cermin kamar tidurnya, Dini menatap bayangan dirinya sendiri. Ada kekuatan di sana, tetapi juga kesepian yang membayangi. Ia tahu pilihannya benar, tetapi kebenaran sering kali datang dengan harga yang mahal.

"Pilihan ini milikku," katanya pada dirinya sendiri, setengah berbisik. "Tapi, kenapa rasanya aku kehilangan semuanya?"

Dan malam itu, untuk pertama kalinya, Dini mengerti bahwa kebahagiaan bukanlah sesuatu yang ia temukan di luar dirinya. Tapi tetap saja, bayangannya di cermin menatapnya dengan dingin, seperti bertanya: "Apakah kau yakin?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun