Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Infobesia

Kepala Sekolah SDN Kuryokalangan 02, Gabus Pati, Jateng. Direktur sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. Redaktur Media Didaktik Indonesia [MDI]: bimbingan belajar, penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah bereputasi SINTA. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kopi, Ponco, dan Silo

1 Oktober 2024   22:56 Diperbarui: 2 Oktober 2024   01:05 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Silo break setelah dicerca Ponco. Kopi white ala warung Bang Bend yang sudah agak dinginpun disruput mantap. Lalu sebatang pisang godog juga disantap lezat. Seturut kemudian Ponco-pun idem.

Sembari mengelap mulut dengan tissue, Ponco mengulang tanya.

"Benarkah inti Pancasila adalah Agama, Mas?" 

 "Begini, Co. Sila-sila dalam Pancasila yang lima itu memiliki hubungan hierarkis pyramidal."

"Maksudnya, Mas?"

"Antara satu sila dengan sila lainnya memiliki hubungan atau keterkaitan. Dan, sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjamin kebebasan beragama itu memang memiliki sifat keutamaan.  Karena sila I meliputi dan menjiwai sila-sila II, III, IV, V. Sila II diliputi dan  dijiwai oleh sila I dan meliputi serta menjiwai sila-sila III, IV, V.  begitu pun seterusnya."

"O. Pantas. Symbol NKRI itu Garuda Pancasila. Dan, hati yang tersimbol dalam perisai bergambar rantai emas, pohon beringin, kepala banteng dan kapas-padi itu berpusat pada inti hati lagi yang bergambar bintang ya, Mas?"

"Maksudmu, Co?"

Ya. Simpulan Ponco yang dikonfirmasikan balik itu membuat Silo mengernyit!*

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun