Di dalam hadits yang lain Rasulullah saw. bersabda,"Seorang yang patuh kepada Allah SWT dan patuh kepada ibu bapaknya, tempatnya di tempat tinggal para 'Ilmuwan kelas tertinggi (Dikeluarkan oleh ad-Dailami dalam Musnad Al- Firdawudt ) Umar bin Khaththab r.a., berkata, "Aku mendengar Baginda saw bersabda. Telah datang ke negeri ini Uwais bin Amir al-Qarni bersama para pendukungnya dari penduduk Yaman, dari desa atau kabilah Murad dan Qoran. Pada awalnya ia terkena penyakit belang putih (kusta), lalu sembuh. la sangat mencintai dan berbakti kepada ibunya. Jika ia bersumpah dan berdoa kepada Allah, pasti dikabulkan. Jika kalian mau, mohonlah kepadanya agar ia memintakan ampun buatmu." Di dalam riwayat lain dikatakan, "Sebaik-baik tabi' i (sesudah generasi sahabat Nabi saw.) adalah seorang yang bernama Uwais. Dia mempunyai seorang ibu. Awalnya ia berpenyakit belang. Mohonkanlah supaya ia mau memintakan ampunan untuk kalian." (HR Muslim).
Berbakti kepada kedua orang tua merupakan akhlak yang sangat melekat diantara para nabi, para sahabat dan orang-orang yang shaleh baik terdahulu maupun yang kemudian. Akhlak inipun tidak hanya ada dalam islam melainkan juga oleh agama di luar Islam.
KESIMPULAN
Memerintahkan kepada setiap insan untuk berbakti kepada kedua orangtuanya dengan segala maknanya: bersikap baik, bertutur kata lembut. memohonkan ampunan, dan mendoakan rahmat untuk mereka berdua. Dan sebaliknya Allah melarang keras bersikap kasat, menghardik, dan menyia-nyiakan orang tua, khususnya setelah mereka berusia lanjut Bahkan kewajiban berbakti ini terus berlanjut walaupun mereka telah meninggal dunia, yaitu dengan senantiasa berdoa dan memohonkan ampunan untuk mereka, menjalankan wasiat, serta memuliakan sahabat dan kerabat mereka, dan sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H